Kunci Kemenangan Ri Di Dkk Pbb Itu Diplomasi Zaman Now

 
Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Dubes Dian Triansyah Djani, Kepala Pusdiklat Kemenlu Yayan G.H. Mulyana, Direktur Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (SESPARLU) June Kuncoro Hadiningrat dan 27 peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Kemenlu (SESPARLU) ke-59, di Pusdiklat Kemenlu, Jakarta, 6 Juli 2018 (KalderaNews/Kemlu RI)

JAKARTA, KalderaNews.com - Terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB kala 20192020 beberapa waktu yang kemudian, tidak terlepas dari penerapan changing cultural mindset selaku konsekuensi diplomacy zaman now.

Hal ini disampaikan Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Dubes Dian Triansyah Djani di depan Kepala Pusdiklat Kemenlu Yayan G.H. Mulyana, Direktur Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (SESPARLU) June Kuncoro Hadiningrat dan 27 akseptor Sekolah Staf dan Pimpinan Kemenlu (SESPARLU) ke-59, di Pusdiklat Kemenlu, Jakarta, 6 Juli 2018.

“Kalau hanya mengandalkan tata cara konvensional, mirip mengantarnota diplomatik atau resepsi, tidak mungkin kita menang dalam penyeleksian Anggota Tidak Tetap DK PBB,” kata Dubes Djani dalam keterangan persnya pada KalderaNews.

Seluruh kebijakan, strategi dan seni manajemen dijumlah dengan cermat dan diukur dampaknya bagi pemenangan Indonesia. Ia menganalogikannya dengan Pilkada di Indonesia yang memakai seluruh daya dan upaya tetapi mesti menghormati principles and ethics.

“Trend diplomasi sekarang adalah pendekatan yang utuh, baik personal maupun dinas, pada segala tingkatan. Gunakan semua potensi yang ada, baik itu posisi negara, budaya, maupun makanan khas. Kita mesti bisa mengganti cultural mindset kita,” tambahnya.

Selain lewat saling dukung dengan negara-negara anggota PBB pada organisasi internasional lainnya, Dubes Djani memakai cara “out of the box” untuk memastikan sumbangan negara lain. Misalnya penggunaan media umum, pendekatan personal misalnya dengan mengirim surat pribadi kepada Dubes negara lain dengan tulisan tangan; diplomasi keliling oleh Presiden RI dan jajaran pimpinan Kemenlu tergolong Menlu, tergolong melalui pentas angklung dan penawaran khusus kopi Indonesia di Markas Besar PBB. Dubes Djani juga mengingatkan bahwa kemenangan di DK PBB hanyalah awal dari usaha.

“Kita mesti upayakan supaya prinsip-prinsip Indonesia menyebar di aneka macam program PBB, utamanya prinsip perdamaian dan anti-penjajahan. Dengan demikian, kita mampu mewujudkan pujian dan cita-cita seluruh bangsa dan penduduk Indonesia untuk menjadi True Partner for World Peace.” (JS)


* Jika merasa postingan ini berguna, silakan dishare pada saudara, teman dan sobat-temanmu.
Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama