7 Langkah Cegah Terorisme Meningkat -Biak Di Kampus



PALEMBANG, KalderaNews.com - Kalangan Perguruan Tinggi, termasuk PTKI, perlu berupaya ekstra keras untuk tak sedikit pun memberi ruang bagi para teroris untuk berada di dalamnya, meskipun cuma sekedar kongkow-kongkow.  Mahasiswa mesti tetap di jalur yang benar, on the right track, dan tidak "tergoda" bujuk rayu para teroris.

Berikut ini tujuh langkah untuk menghalangi persemaian terorisme di kampus seperti diungkapkan oleh Rektor UIN Raden Fatah Palembang Sirozi:

1. Bangun keakraban dengan mahasiswa

Pimpinan PT dan mahasiswa mesti erat di hati, tidak cuma dekat secara fisik pada ketika pelaksanaan aktivitas. Keakraban akan membuat belum dewasa mahasiswa terbuka, komunikatif dan merasa tenteram untuk berekspresi atau curhat.

2. Mainstreaming prestasi akademik dan non-akademik
Para mahasiswa perlu diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengejar-ngejar prestasi, lalu setiap prestasi yang dicapai menerima apresiasi dari para pimpinan PT. Dengan cara tersebut secara perlahan menggeser dan mengusur acara-kegiatan malprestasi.

3. Ada SOP, fatwa dan kode etik yang terang
SOP, fatwa dan kode etik yang terang perlu diterapkan secara konsisten untuk semua aktivitas mahasiswa biar semua kegiatan mereka di dalam dan luar kampus termonitor, terkendali, kredibel dan akuntabel.

4. Pendampingan dan pengawasan yang ketat kepada semua aktivitas mahasiswa
Ini perlu dijalankan para pimpinan yang relevan tupoksinya. Wakil Rektor dan Wakil Dekan 3 harus turun melebur bersama mahasiswa, sambil pasang mata, pasang telinga, dan membuka hati.

5. Izin pemanfaatan fasilitas kampus
Harus dipastikan ada tolok ukur dan pengawasan untuk izin pemanfaatan semua fasilitas kampus, tergolong mushalla dan masjid, supaya tidak disalahgunakan.

6. Evaluasi Materi Kuliah
Pelaksanaan dan bahan perkuliahan keagamaan kurikuler dan ekstra kurikuler perlu dievaluasi secara sungguh biar tidak disisipi dan disusupi dengan pandangan keagamaan intoleran.

7. Action to action
Kegiatan-aktivitas riil, action to action, dalam rangka mainstreaming Islam Wasatiyah mesti direalisasikan, tidak hanya dalam retorika atau artikel WAG atau FGD atau pelatihan. (JS)


* Jika merasa postingan ini berfaedah, silakan dishare pada kerabat, sahabat dan sahabat-temanmu.
Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama