Kepala Sejarawan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) William Barry menyebut jumlah ini cukup masuk nalar kalau melihat sampah-sampah yang ditinggalkan NASA.
Dijelaskan Berry, misi luar angkasa baik yang berawak seperti acara Apollo maupun yang tidak berawak seperti yang dikerjakan AS, Rusia, Jepang, India, dan Eropa menyisihkan sampah di Bulan. Sampah-sampah itu bisa berupa bendera, palu, bulu falcon, pecahan emas zaitun sampai cuilan bab dari kendaraan penjelajah bulan.
Sampah-sampah itu ialah peninggalan ujicoba peluncuran pesawat angkasa pada tahun 1971 dan satelit Lunar Crater Observation and Sensing Satellite (LCROSS) yang masih tertinggal di bulan.
Benda-benda ini memang sengaja ditinggalkan di bulan sebab butuh bahan bakar yang lebih banyak jikalau mesti dibawa balik ke Bumi. Setidaknya, sampah-sampah tersebut menunjukan permukaan bulan bisa disinggahi dan kelak akan menjadi jejak arkeologi yang penting. (NS)
* Jika merasa postingan ini berfaedah, silakan dishare pada kerabat, teman dan teman-temanmu. Sumber https://www.kalderanews.com/