Media-Community Gathering & Konferensi Pers Launching Mandiri Tjanting Run, Eat and Eat Lt. 5, FX. Sudirman, Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018 (KalderaNews/Ist) |
“Konsep mengangkat batik ini sejalan dengan semangat korporat untuk mengusung kekayaan budaya negeri,” ujar Maristella Tri Haryanti dari Bank Mandiri dalam informasi persnya pada KalderaNews.
Tema batik yang diangkat kali ini masih tetap menelusuri jalur batik, yakni gambaran batik Kota Pekalongan. Secara spesifik, Pekalongan yang berada di tempat pesisir memiliki sejumlah keunikan dalam karya budaya batiknya, salah satunya yakni motif Jlamprang.
Ciri khas motif Jlamprang terlihat dari bentukan garis-garis geometris, sisi empat, titik-titik menyerupai tenun, dan sungguh berpengaruh dampak Patola atau tenun ikat dari India.
“Perpaduan bermacam-macam etnik dalam batik Pekalongan inilah yang menciptakan keunikan motif Jlamprang,” tegas Ketua Yayasan TBN, Bonny Widjoseno,.
Mandiri Tjanting Run mengangkat keunikan tema tersebut dengan semangat mengusung kesadaran kita semua akan rasa persatuan dalam perbedaan.
“Memaknai motif Jlamprang yakni memaknai harmoni dalam perbedaan yang ada, motif ini tercipta dari rasa persatuan dan penerimaan akan perbedaan yang lebur dalam kekuatan budaya bangsa,” ujar Event Director Mandiri Tjanting Run, Erna Laksmana.
Dengan misi untuk memajukan kesadaran generasi muda terhadap batik, tahun ini Yayasan Tjanting Batik Nusantara menciptakan beberapa acara yang mau memperbesar minat cowok, untuk mempelajari batik lebih dalam lagi. Dimulai dari kerja sama antara seniman dengan kolektor sepatu yang memperlihatkan tantangan terhadap seniman untuk mencoba menuangkan imajinasi mereka perihal batik di atas sepatu para pengumpul .
Selain itu, para seniman ini akan berpartisipasi dalam sebuah web series semi dokumenter yang bertajuk “Eksplorasi Jalur Batik”. Dalam web series ini, para seniman akan menelusuri beberapa kota yang identik dan kaya akan sejarah tentang batik. Diangkat secara ringan tetapi tetap mengandung bahan yang mendalam tentang batik.
“Kedua acara ini akan dijadikan fasilitas promosi menuju Tjanting Run 2018 bulan Oktober nanti,” ujar Erna lebih lanjut.
Mandiri Tjanting Run ini akan diadakan pada 7 Oktober 2018. Sebagaimana tahun kemudian, dalam menyikapi minat pelari maka tahun ini lomba diadakan dalam dua kategori, yaitu 10K dan 5K. Untuk menerima rute yang diharapkan, di kawasan yang tenteram dan dekat bagi pelari, tim Tjanting melakukan pekerjaan sama dengan pengembang Sinar Mas Land dalam mengeksplorasi rute semenjak dari daerah BSD Green Office, BSD, Tangerang Selatan, hingga ke jalur sekitar yang asri. Dukungan Sinar Mas Land ini mendatangkan venue dan rute yang hijau dan rindang bagi pelari dengan udara sejuk dan jalur lari yang steril.
Sinergi tersebut menciptakan semua pihak percaya diri untuk menambah jumlah pelari sampai 3.000 orang pada tahun ini; meningkat dibandingkan 2.500 pelari yang bergabung dalam race tahun kemudian. “Ini menjadi perhatian kami untuk mengakomodir fasilitas kepada lebih banyak lagi pelari,” ujar Safrita Aryana, Race Director Mandiri Tjanting Run. Seperti juga tahun lalu, pelari akan mendapatkan jersey dan medali motif batik dengan desain khusus. Sedangkan pemenang akan menerima medali podium dengan lanyard batik tulis.
Hal istimewa yang lain yakni akan diikutsertakan para mahasiswa yang berlari dengan mengekslporasi batik sebagai kostum berlarinya. Kepada yang terbaik akan mendapatkan penghargaan khusus. Dan, salah satu hal penting yaitu juga TBN bersinergi kembali dengan GNOTA untuk mendukung kontribusi bagi belum dewasa biar mereka dapat terus bersekolah. (JS)
* Jika merasa postingan ini bermanfaat, silakan dishare pada kerabat, teman dan sobat-temanmu. Sumber https://www.kalderanews.com/