Kesejukan Di Tengah Kepenatan Kota Jakarta

Daun bakau yang hijau, suasana yang sejuk, dan panorama yang luas cocok untuk melepas kepenatan dari kegiatan rutin Kota Jakarta. (KalderaNews/AC)
JAKARTA, KalderaNews.com - Geliat denyut nadi kota Jakarta seolah tidak pernah berhenti berdetak. Jalanannya yang mengurat selalu padat oleh fatwa kendaraan. Hutan bangunan yang lebat pun menyerap kuat panas matahari, menerjang setiap kulit yang telanjang.

Hingar bingar yang terus memancarkan riak-riak kehidupan kadang menimbun kepenatan bagi penghuninya, baik oleh kegiatan rutin keseharian ataupun keramaian itu sendiri. Belum lagi tuntutan pekerjaan dan gaya hidup ala kaum elitis seolah menjerat kemanusiaan warga metropolis. Meski kadang dapat menikmati, tapi kebosanan niscaya tak mampu dikesampingkan.

Menyusuri area pantai utara Jakarta, warga ibukota mampu mendapatkan hutan-hutan kecil dengan rimbunan tumbuhan bakau atau mangrove. Suasana yang damai, udara yang sejuk, dan nyaman pasti dapat mengobati kebosanan. Dan yang paling utama, daerah yang bisa menghasilkan oksigen cukup tinggi itu masih berlokasi di Kota Jakarta.

Salah satu hutan mangrove yang dapat dikunjungi adalah Taman Wisata Alam Mangrove di Jakarta Utara. Lokasinya cukup strategis dan dilewati oleh kendaraan umum. Bagi pengguna mobil, dapat keluar dari tol Jorr ke arah Pantai Indah Kapuk lalu berbelok ke arah barat.
Susunan kayu di atas air payau menciptakan jembatan panjang menuju lorong gelap yang tertimbun rimbunan bakau.(KalderaNews/AC)
Area rekreasi hutan bakau mempunyai keunikan tersendiri berbentukjalanan yang tersusun dari kayu atau bambu di atas air payau. Ditambah dengan rindangnya tutupan daun bakau yang menjadi background berswafoto menjadi semakin fotogenik.


Rimbunnya mangrove membingkai panorama perairan payau nan jernih yang dilalui kapal turis. (KalderaNews/AC)
Pengunjung juga dapat menyewa kapal dengan harga Rp. 350.000,00 per 6 orang atau Rp. 450.000,00 per 8 orang untuk berkeliling perairan taman rekreasi ini. Disediakan pula perahu dayung atau kayak dengan kapasitas 2 orang seharga Rp. 100.000,00.
Pondok kemah di atas air payau dihubungkan dengan jalan yang tersusun dari pecahan-potongan batang bambu. (KalderaNews/AC)
Jika ingin bermalam ditawarkan pula pondok kemah di area ini dengan harga berkisar antara Rp. 450.000,00 hingga Rp. 600.000,00. Pengunjung pun mampu memilih untuk tinggal di pondok kemah yang berdiri di atas tanah atau di atas air payau.

Taman rekreasi yang juga menjadi kawasan konservasi itu dilengkapi dengan fasilitas pelestarian alam berupa penanaman bibit mangrove. Pengunjung mampu mengikuti aktivitas cinta lingkungan ini cukup dengan membayar Rp. 150.000,00 setiap bibitnya atau Rp. 500.000,00 kalau diikuti papan nama.


Bibit mangrove yang ditanam oleh pengunjung sebagai wujud kecintaan terhadap lingkungan hidup turut penunjang fungsi mangrove bagi pantai utara Jakarta. (KalderaNews//AC).
Melalui acara tersebut harapannya taman mangrove ini tidak cuma menjadi kawasan rekreasi yang mampu selalu menyegarkan hati dan asumsi pengunjungnya. Tapi juga mampu menjaga fungsinya, adalah menangkal pengikisan dan intrusi air maritim, serta menjadi daerah hidup banyak sekali macam mahkluk hidup lainnya. (AC)

* Jika merasa postingan ini berguna, silakan dishare pada kerabat, teman dan sobat-temanmu.
Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama