 |
| Para tamu disambut di tarian di Kelurahan Salomenlareng, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sabtu, 21 April 2018 (KalderaNews/LPBI NU) |
"Kami besar hati dengan LPBI NU yang berperan aktif dalam menolong dan bersinergi bareng pemerintah dan bisa menyatukan para pihak dalam penanggulangan bencana utamanya di Kabupaten Wajo," tegasnya saat menawarkan sambutan program peningkatan kapasitas pemerintah dan masyarakat kawasan dalam kesiapsiagaan tragedi menuju tanggap darurat yang cepat, sempurna, dan efektif (SLOGAN–STEADY), di Kelurahan Salomenlareng, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sabtu, 21 April 2018.
“Harapan kami Kampung Siaga Bencana (KSB) juga mampu terbentuk di Wajo selaku penyangga desa yang berisiko tinggi dan terdampak peristiwa, sehingga KSB mampu membantu dan menjadi penopang, baik dalam pengungsian dan kesediaan gudang kalau terjadi tragedi. LPBI NU menjadi mitra stategis kami,” tegasnya dalam keterangan pers LPNI NU pada KalderaNews.
Sementara itu, Program Manager sekaligus Sekretaris PP LPBI NU, Yayah Ruchyati menegaskan aktivitas yang terlaksana berhubungan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan didukung oleh Pemerintah Australia melalui Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) ialah program pendampingan lanjuta LPBI NU selama 2 tahun di Kabupaten Wajo.
Sejauh ini, program pendampingan ini telah menciptakan beberapa dokumen penting: Kajian Risiko Kabupaten, Mekanisme Penanganan Darurat Bencana, SOP Peringatan Dini Banjir, SOP Kedaruratan Bencana Tingkat Kabupaten, Rencana Kontinjeni Banjir di Desa Salomenraleng Kabupaten Wajo. (NS)
* Jika merasa postingan ini berfaedah, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Sumber https://www.kalderanews.com/