Artificial Intelligence Ponsel Pintar Meningkat Sungguh Pesat


JAKARTA, KalderaNews.com - Istilah Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan bikinan sudah ada di novel-novel fiksi klasik maupun film-film futuris lawas. Ramalan para seniman kurun lalu tersebut terbukti benar, sebab kecerdasan buatan kini menjadi bab dari setiap faktor teknologi.

Teknologi ponsel pintar kini sering dikaitkan dengan istilah-ungkapan mirip machine learning (mesin pembelajar), kecerdasan buatan, dan augmented reality (AR= realitas pemanis).

Dari ketiga ungkapan di atas, yang paling bergaung tamat-tamat ini adalah ungkapan kecerdasan produksi. Sebagian besar produsen ponsel pintar kini sering mencantumkan AI selaku teknologi terkini yang mereka adopsi sekaligus memperbesar nilai jual.

Namun, apakah AI tersebut hanya semacam tren sesaat, ataukah ternyata memang suatu pencapaian teknologi yang lebih tinggi? Yang terang, kenaikan kemampuan smartphone berikutnya bersandar pada kemampuan perangkat lunak untuk menenteng kecerdasan yang lebih baik pada ponsel akil. Untuk itulah, AI harus dipraktekkan di semua fitur ponsel pintar. Namun bagaimana teknologi AI bahwasanya, bagaimana hal tersebut dipraktekkan, dan bagaimana dampaknya kepada pengguna, sepertinya perlu klarifikasi lebuh lanjut.

Apa itu kecerdasan produksi?

Ruang lingkup kecerdasan bikinan sudah berkembang dari waktu ke waktu sehingga sangat sukar untuk membingkainya menjadi suatu definisi yang baku. Namun, dalam ungkapan yang luas, AI yaitu segala sesuatu yang ada di mesin yang bisa menciptakan alasan dan menciptakan keputusan yang tidak didefinisikan secara eksplisit pada mesin tersebut.

Kecerdasan bikinan disajikan sebagai fitur yang dapat mengganti kehidupan dalam banyak hal. Otak insan tidak pernah mampu melaksanakan perkiraan secepat prosesor, tetapi beliau mempunyai kemampuan untuk memecahkan arahan lingkungan sekitarnya dan membedakan antara objek, binatang, bentuk dan ukuran. Nah, hal seperti inilah yang dikontrol oleh kecerdasan bikinan untuk dibawa ke mesin - kemampuan untuk memungkinkan ponsel pintar (dan perangkat lain) untuk mengerti lingkungan dan membuat keputusan sendiri.

Ada dua faktor utama untuk AI - pembelajaran mesin (machine learning) dan pembelajaran yang mendalam (deep learning). Singkatnya, pembelajaran mesin memberi ponsel atau komputer kemampuan untuk berguru dan mengembangkan kemampuan berdasar data yang didapat tanpa secara nyata diprogram untuk melakukannya. Pembelajaran mendalam yakni bab dari pembelajaran mesin yang bermaksud untuk menggandakan kerja otak manusia sehingga mampu emmbuat keputusan yang lebih maju dan bernuansa. Sederhananya, beliau menggunakan jaringan syaraf dengan banyak lapisan dan hierarki, untuk mempelajari dan menetapkan parameter yang maksimal.

AI dan machine learning digunakan dalam banyak faktor di ponsel pintar. Mulai dari layanan pemetaan mirip Google Maps dan Apple Maps, sampai ajudan virtual seperti Siri, Google Assistant, dan Cortana.

AI bahkan telah masuk lebih dalam ke proses yang ada di ponsel pintar dengan hadirnya prosesor seperti Kirin 970 milik Huawei dan A11 Bionic milik Apple yang dibekali dengan chip khusus untuk menangani komputasi AI secara lokal. Dengan menggunakan machine learning dan deep learning, sekarang ponsel pintar mampu melakukan hal-hal seperti membedakan antara kucing dan anjing saat mengambil foto, mengoptimalkan pengaturan perangkat lunak secara otomatis, memajukan keselamatan dan masa pakai baterai, dan mempercepat peran sehari-hari.

Kecerdasan produksi berbasis perangkat lunak

Di segi perangkat lunak, tangan kanan virtual yang disokong oleh kecerdasan buatan yang arif dan bisa berkomunikasi sudah ada semenjak beberapa tahun. fitur Asisten virtual seperti Google Assistant, Alexa dari Amazon, dan Siri milik Apple memakai AI untuk mengetahui dan menafsirkan perintah bunyi kita. Asisten virtual ini dapat digunakan untuk melaksanakan penelusuran di Web, menghubungi nomor kontak, atau memesan taksi. Dengan AI, kita juga mampu menyesuaikan pencahayaan di ruangan dengan perintah bunyi. Kebanyakan ajun virtual juga mahir dalam mengetahui konteks dan pertanyaan yang diajukan dalam bahasa alami. Menggunakan pembelajaran mesin, para ajudan bakir ini juga dapat mengetahui contoh hidup kita dan menjadi lebih arif dari waktu ke waktu.

Penggunaan machine learning juga terlihat dalam layanan seperti Gmail, Google Search, aplikasi Maps dari Google dan Apple, dan bahkan dalam iklan yang kita lihat di situs web. Saran yang Anda dapat di kotak pencarian Google Maps dan Google Search, yang didasarkan pada penelusuran sebelumnya, lokasi dan tren populer, yaitu hasil dari pembelajaran mesin di kawasan kerja.

Aplikasi Google Photo dan Photos di iOS memakai kecerdasan buatan untuk menyortir foto dan membantu pengguna memperoleh foto orang yang sama, foto yang emmuat binatang kesayangan, foto liburan, dan sebagainya. Kotak prioritas di Gmail, yang secara otomatis menyaring email Anda dan mengetahui email-email yang penting, yaitu teladan lain dari penggunaan machine learning di tempat kerja.

Google juga menggunakan kecerdasan buatan pada smartphone Pixel 2 dan Pixel 2 XL untuk mengembangkan pengalaman fotografi. Mode bokeh pada ponsel pintar Pixel didukung oleh algoritme perangkat lunak yang dapat mengenali tampang Anda dan memutuskan bab mana yang lebih konsentrasi dan bab mana yang semestinya memudar ke latar belakang. Ini ialah 'model segmentasi gambar semantik' yang mereka sebut DeepLab-v3 + yang menolong ponsel Pixel menciptakan efek depth field hanya dengan kamera belakang tunggal. Dengan proses yang mirip, produsen smartphone mirip Xiaomi, Oppo, dan Vivo memakai algoritma berbasis perangkat lunak di smartphone mereka untuk mengaktifkan mode bokeh pada kamera depan tunggal.

Di ajang Google I / O lalu, Google memperkenalkan sejumlah fitur gres yang berbekal kecerdasan buatan - fitur smart compose untuk Gmail memakai pembelajaran mesin untuk menunjukkan nasehat kata dan frasa ketika Anda menulis email gres. Google juga memperkenalkan teks caption yang lebih efektif di video YouTube video, kesanggupan bicara yang lebih alami di Google Assistant. Google juga menunjukkan teknologi baru yang disebut Duplex yang memungkinkan Google Assistant untuk merespon percakapan telepon secara alami dengan memakai kalimat kompleks, ucapan cepat, dan komentar panjang.

Dedicated Chip AI

 
Pembicaraan terkini tentang AI ternyata tak melulu soal perangkat lunak. Chipset high-end terbaru dari Huawei kini mempunyai Neural Processing Unit (NPU) yang memungkinkan komputasi kecerdasan bikinan terjadi secara setempat, bukan di atas cloud. Senada, iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X ditenagai oleh chip A11 Bionic, yang memiliki Neural Engine yang dipakai untuk menanalisis fungsi Face ID \dan peran-tugas lain yang mendukung pembelajaran komputer.

Kabar yang beredar, Qualcomm dan ARM sedang dalam proses merilis perangkat keras dengan kecerdasan produksi yang dioptimalkan untuk industri-indstri yang memerlukan

Apa sebenarnya yang dilaksanakan oleh chip AI? Pada dasarnya penggunaan chip dedicated ini akan memperlihatkan privasi dan kinerja yang lebih baik alasannya semua perhitungan terjadi pada ponsel itu sendiri dan tidak ada data Anda yang diunggah ke cloud. Gartner memprediksi bahwa hampir 80 persen dari ponsel pintar yang diantarpada tahun 2020 akan mempunyai kemampuan AI. Perusahaan riset ini percaya bahwa perangkat

AI akan menjinjing administrasi daya dan derma data yang lebih baik daripada solusi berbasis cloud. Menurut Gartner, perangkat AI akan menciptakan implementasi pengenalan paras menjadi lebih aman, membantu tangan kanan virtual mirip memproses data Siri lebih cepat dan menciptakan mereka lebih hebat dalam mengerti dialek dan bahasa alami, mengembangkan kinerja baterai dan perangkat dan memajukan penyebaran augmented reality. Gartner yakin perangkat tersebut akan dapat menggunakan data langsung untuk memberikan pemberian secara individual.

IPhone X menggunakan mesin neural yang merupakan bab dari chip A11 Bionic, untuk sejumlah fitur AI seperti Animoji yang dapat meniru ekspresi muka seseorang, mendeteksi tampang dan banyak fungsi lainnnya. Sistem pengenalan Wajah 'TrueDepth' yang datang di iPhone X akan emmbuat semacam peta 3D paras seseorang yang disimpan dengan aman pada chip mesin neural (saraf) tersebut. Apple mengklaim bahwa mesin saraf mereka mampu menangani 600 miliar operasi per detik.

Sementara itu, Huawei mengklaim bahwa NPU-nya bisa melaksanakan pengenalan lebih dari 2.000 gambar per detik. Sebagai akhirnya, smartphone mirip Honor View 10 dan Huawei P20 Pro yang gres-gres ini diluncurkan, -yang mempunyai NPU-, mampu mendeteksi objek atau adegan yang dipotret dan memaksimalkan pengaturan gambar dengan cerdas. Mereka mampu mendeteksi 13 jenis adegan dan objek yang berlainan - tergolong anjing, kucing, tumbuhan, orang, dan teks. Ponsel ini dilengkapi dengan sejumlah fitur lain yang disokong AI seperti penerjemah terakselerasi, pengenalan wajah, dan manajemen baterai pandai. Antarmuka Huawei, EMUI 8.0 yang berbasis Android 8.0 Oreo, juga menggunakan pembelajaran mesin untuk menganalisis sikap pengguna secara pandai dan mengalokasikan sumber daya yang cocok.

Artikel ini hasil kerjasama KalderaNews dengan Icondeep.

Sumber: http://www.icondeep.com/insight/item/304-kecerdasan-buatan-di-smartphone-kian-berkembang

* Jika merasa postingan ini berguna, silakan dishare pada kerabat, sobat dan sobat-temanmu.

Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama