Peraih medali perak jenjang SD di OSN 2018, Stevenson Christopher Hudiono dari SDK 2 PENABUR Jakarta (KalderaNews/SDK 2 PENABUR) |
Berbicara pada KalderaNews lewat jaringan telepon pada Jumat, 3 Agustus 2018, siswa yang kini duduk di kelas 6 dan akrab dipanggil Steve oleh sobat-temannya ini mengaku tidak menduga akan mengukir prestasi dengan meraih medali perak untuk bidang science di ajang OSN 2018.
"Waktu diumumkan dapat perak seneng banget. Nggak nyangka soalnya banyak (soal-red) yang nggak saya kerjain, mirip di uraian yang aku terlalu rincian menjawabnya. Pas ngerjain 12 uraian itu tegang," akunya.
Kendati demikian, beliau toh mampu menjadi juara. Semua ini pastinya alasannya matangnya antisipasi. Ia lalu bercerita, semoga tampil maksimal di OSN, waktu lolos di tingkat kecamatan dan kabupaten saja, dia dilatih intensif oleh guru-guru di SDK 2 PENABUR dan setelah di tingkat kabupaten baru dilatih oleh guru-guru yang diundang oleh pihak sekolah serta ketika lolos di tingkat provinsi dilatih dan dikarantina oleh dinas.
BACA JUGA:
Sekolah di Jakarta dengan Segudang Prestasi di Olimpiade Sains Nasional 2018
Delfi Vijja Paramita: Sosok Pluralis Best 1 Penelitian Ekonomi Terbaik OSN 2018
Jika Ada Dua Hati Bertemu, di Situlah Pendidikan itu Berlangsung
Adri Lazuardi: Revolusi Industri 4.0 Tidak Bisa Kita Hindari
Prestasi Steve ini patut diapreasiasi, selain alasannya pendampingan dan pelatihan yang intensif, toh tak disangkal minat dan semangat juang Steve juga memilih kemenangannya.
"Saya minat di bidang science soalnya nggak itung-itungan. Itung-itungannya nggak terlalu susah. Ada fisika, ada biologi. Tapi mata pelajaran yang paling aku senangi memang fisika. Kalau biologi, alasannya adalah banyak hafalan, saya nggak terlalu suka sih," saya polos bocah berusia 10 tahun yang suka banget bisa pergi ke Padang sebab pada dasarnya dia memang seneng bisa jalan-jalan ke luar kota.
Diketahui, Olimpiade Sains Nasional (OSN) ialah ajang bersaing dalam bidang sains bagi para siswa pada jenjang SD, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengan Atas di Indonesia. Siswa yang mengikuti Olimpiade Sains Nasional yaitu siswa yang telah lolos seleksi tingkat kabupaten dan provinsi dan yakni siswa-siswa terbaik dari provinsinya masing-masing.
Sebanyak 1.433 siswa dari jenjang Sekolah Dasar, SMP, dan SMA bersaing dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2018 di Padang, Sumatra Barat, 1-7 Juli 2018 lalu. Keseluruhan penerima OSN XVII terdiri dari tingkat SD/MI sebanyak 272 siswa, Sekolah Menengah Pertama/MTs 396 Siswa, dan Sekolah Menengan Atas/MA 765 siswa. Total partisipan jikalau ditambah dengan pendamping, pembina, juri, asisten juri, panitia sentra, dan panitia tempat mencapai 2.159 orang.
Peserta OSN berlaga dalam 11 bidang lomba yaitu Matematika, IPA, IPS, Informatika/Komputer, Kimia, Fisika, Biologi, Kebumian, Geografi, Astronomi, dan Ekonomi. Untuk jenjang SD ada perlombaan mata pelajaran IPA dan Matematika. Peserta jenjang SMP perlombaan mata pelajaran Matematika, IPA, dan IPS dan di jenjang Sekolah Menengan Atas diperlombakan sembilan bidang sains, ialah Fisika, Kimia, Matematika, Astronomi, Biologi, Ilmu Kebumian, Informatika/Komputer, Geografi, dan Ekonomi. Peserta OSN 2018 memperebutkan 420 medali terdiri atas: 70 medali emas, 140 medali perak, dan 210 medali perunggu. Steve sendiri mewakili DKI Jakarta untuk mata pelajaran IPA dan menjangkau medali perak.
Saat ditanya tentang cita-citanya, dia pun mengaku ingin menjadi koki. Kalau menjadi "koki fisika" pasti sudah dilakoninya selama ini, namun kalau menjadi koki beneran memang menjadi cita-cita besarnya.
"Cita-citaku ingin jadi koki, tetapi belum tahu mau seperti siapa. Aku memang suka masak saja dan makanan kesukaan aku steak, meski aku belum bisa memasaknya. Baru baca-baca sih," akunya sembari tersipu aib.
"Aku mulai mempelajarinya dari buku-buku kuliner. Aku mencar ilmu mengolah masakan sendiri di rumah, tetapi belum dipraktekkan semua sih karena nggak bisa," imbuh bocah yang kegemaran membaca buku-buku masak-mengolah makanan ini. Bahkan diakuinya, jikalau tidak sedang ada pekerjaan sekolah sama sekali, dia kerap menghabiskan waktunya untuk membaca buku-buku tersebut.
Kepala Sekolah SDK 2 PENABUR Jakarta, Veronica Kristanti, S.T., M.Pd (KalderaNews/Dok. Pribadi) |
"Steve anaknya mau menjajal , rajin belajar dan bertanggungjawab. Dia kan meninggalkan sekolah sampai beberapa hari. Walaupun harus bertarung , ia tetap bertanggungjawab dengan pelajaran di sekolahnya. Dia bertanggungjawab dengan pelajaran yang tertinggal," imbuhny.
Ia pun lantas bercerita jika di ajang bergensi Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2018 ini, sesungguhnya ada 3 siswa kelas 5 SDK 2 PENABUR Jakarta yang terpilih untuk mewakili DKI Jakarta. Mereka ialah Darren Tan untuk bidang studi Matematika, Justin untuk bidang studi IPA dan Stevenson Christopher Hudiono untuk bidang studi IPA.
Justin sukses mendapat medali perunggu untuk bidang studi IPA dan Stevenson Christopher Hudiono menerima medali perak untuk bidang studi IPA.
"Ketika ada yang menang ada yang belum, pertama-tama kita tentu melaksanakan pendekatan alasannya adalah mereka sudah melaksanakan yang terbaik untuk sekolah. Bagi yang belum, niscaya nanti bila memang ada kompetisi-kompetisi lain akan disertakan kembali."
Di bawah pendampingan Wakil Kepala Sekolah, Ribka Felani, M.Pd, mereka dibimbing dan diajari oleh guru-guru SDK 2 PENABUR Jakarta yang memang telah berkompeten di bidang science dan matematika. Selidik punya selidik, ternyata peluangmereka ini telah terdeteksi sejak di kelas 3.
"Kita mengetahui peluanganak, pertama-tama sih lihat di kelas. Di kelas kan sudah kelihatan. Dari kelas 3 kita juga telah menyaksikan siswa ini memiliki peluang dimana. Kemudian kita juga ada Math Club dan Science Club selaku ekskurnya kita. Dari situ kita makin tahu potensi-potensi tersebut. Nah, jikalau ada yang berpotensi, setiap tahun kan ada seleksi OSN, di situ kita ikutkan. Nah, ketika mereka lolos ke tahapan yang lebih tinggi, ya mereka mendapatkan training dari dinas dan dari kami juga menyedikan instruktur-pelatih yang lain yang memang instruktur OSN," pungkasnya. (JS).
SIMAK VIDEO
Pernyataan Kesiapan BPK PENABUR Jakarta Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Oleh
Ketua BPK PENABUR Jakarta, Adri Lazuardi
Pernyataan Kesiapan BPK PENABUR Jakarta Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Oleh
Ketua BPK PENABUR Jakarta, Adri Lazuardi
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada kerabat, sobat dan sobat-temanmu.
Sumber https://www.kalderanews.com/