Ketua Umum IKA UNJ, Juri Ardiantoro (KalderaNews/Ist) |
IKA UNJ juga memberikan sedih belasungkawa mendalam terhadap para korban seraya mendoakan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketekunan, mengajak penduduk untuk damai, tidak mengambil langkah-langkah main hakim sendiri dan tetap waspada pada setiap tindakan yang berpotensi teror.
Ia pun berpandangan instrumen pendidikan menjadi sungguh relevan untuk menghalangi kesempatantindakan radikal dan teror. Karenanya, dunia pendidikan ditantang untuk mengembalikan institusi pendidikan yang mampu menyemaikan nilai-nilai humanisme, nilai-nilai kemanusiaan sebagai modal untuk membangun harmoni sosial dan kebangsaan yang bermacam-macam.
Diketahui, dalam rentetan aksi teror modern melibatkan pelaku yang notabene masih belia, usia dimana mereka sebaiknya sedang mencar ilmu, baik di sekolah, pesantren maupun di kampus-kampus.
Ia lantas mendesak seluruh institusi pendidikan, baik sekolah-sekolah, pesantren-pesantren, lembaga-lembaga pendidikan agama lain dan kampus-kampus untuk mengevaluasi tata cara dan materi pendidikan, di samping memupuk keahlian dan kemampuan akseptor didik menghadapi banyak sekali tantangan perubahan zaman yang sangat cepat.
Pada ketika yang serupa institusi pendidikan juga semakin memperkuat pendidikan huruf yang menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan, kemanusiaan pada penduduk yang plural.
"Pendidikan harus dapat mencegah dan menolak tindakan biadab yang mengorbankan insan untuk kepentingan, ambisi dan latar belakang apapun yang akan merobek-robek harmoni kehidupan antar umat manusia di manapun," tandasnya. (JS)
* Jika merasa postingan ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sobat dan sobat-temanmu. Sumber https://www.kalderanews.com/