Furniture Jati Masih Jadi Produk Unggulan Ekspor Indonesia Di As

Pavilium Indonesia di Casual Market 2018 (KalderaNews/KJRI Chicago)
CHICAGO, KalderaNews.com - “Partisipasi Indonesia dalam Pameran Casual Market kali ini mengangkat tema produk furniture Indonesia berbahan dasar kayu jati yang berkualitas terbaik di dunia serta populer akan craftsmanship yang luar biasa, serta berasal dari sustainable source. Selain itu, kami juga ingin memajukan penetrasi ke pangsa pasar outdoor furniture AS yang sangat ini mengalami perkembangan yang sungguh pesat ialah sebesar 6% per tahun,” demikian dijelaskan Konsul Jenderal R.I., di Chicago, Ibu Rosmalawati Chalid seusai pekan raya Casual Market 2018 yang berlangsung pada tanggal 25 – 28 September 2018 di Merchandise Mart, Chicago, AS.

Dalam Pameran ini, ITPC Chicago dan KJRI Chicago mengikut sertakan 2 (dua) perusahaan eksportir adalah: PT. Evoline Furniture Industry dan PT.Indoexim International. Ini yaitu kali ke-3 keikutsertaan dari PT. Evoline Furniture Industry, dan perdana bagi PT.Indoexim International. Selain kedua Perusahaan dimaksud, dalam Pameran tersebut juga terdapat 3 perusahan furniture Indonesia yang telah membuka kantor representatif di AS yang mengikuti Pameran tersebut secara mampu berdiri diatas kaki sendiri. 

Selama 4 hari festival, Paviliun Indonesia menerima tanggapanyang sangat aktual dan ramai dikunjungi oleh hampir 100 potential buyer yang hadir, baik wholesaler dan retailer dari sektor industri furniture. Total kesempatantransaksi yang dihasilkan selama festival berlangsung hampir senilai 1 juta U$ yang berasal dari lebih dari 30 transaksi. 

Selain itu, sudah disepakati secara eksklusif pembelian trial order dari 7 perusahaan importir di AS untuk kedua perusahaan senilai 324,475 U$. Sebanyak hampir 90 perusahaan yang mengikuti Pameran Casual Market 2018 ini menunjukkan produk furniture berbahan kayu jati.

Kepala ITPC Chicago Billy Anugerah menerangkan berdasarkan data, pasar Amerika Utara ialah pasar terbesar untuk produk furniture. Pada tahun 2017, AS mengimpor produk furniture (HS 94) sebesar 62,7 miliar U$. Dari nilai tersebut, sebesar 54% atau sekitar 33,8 miliar U$ ialah pasar produk furniture berbahan dasar kayu. 

Sejak tahun lalu, pangsa pasar furniture tumbuh secara signifikan sebesar 3,8% per tahun dan berdasarkan business forecast dari banyak sekali lembaga market survey mirip FactMR, Bloomberg dan yang lain, pasar ini diperkirakan akan terus berkembang sebesar 5-6% setiap tahunnya sampai 2025. 

Produk furniture telah sejak lama merupakan salah satu produk unggulan ekspor Indonesia. Saat ini produk furniture ialah produk ekspor terbesar ke-9 Indonesia ke AS. Pada tahun 2017 nilai ekspor produk furniture Indonesia ke AS (HS 94) adalah sebesar 735 juta U$, naik sebesar 6,16% dari tahun 2016. Untuk tahun 2018, hingga bulan Juni 2018, nilai ekspor produk tersebut yaitu 480 juta U$, atau naik sebesar 13,67% kalau ketimbang periode yang sama tahun 2017 (YoY). Indonesia merupakan eksportir produk furniture terbesar ke- 11 ke pasar AS, dengan market share sebesar 1,17% (2017). (FA)

* Jika merasa artikel ini berfaedah, silakan dishare pada kerabat, teman dan sahabat-temanmu.

Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama