Belanda Akui Kpk Itu Institusi Penting

KI-KA: Wakil Kepala Bidang Politik Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Brechtje Klandermans, Sekretaris Jenderal KPK, Raden Bimo Gunung Abdul Kadir dan Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl (KalderaNews/Neso Indonesia)
JAKARTA, KalderaNews.com - Wakil Kepala Bidang Politik Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Brechtje Klandermans mengakui KPK merupakan salah satu institusi penegak hukum penting di Indonesia.

"Pemerintah Belanda dalam hal ini ingin terus berhubungan dengan pemerintah Indonesia di sektor Keamanan dan Penegakan Hukum, termasuk untuk berbagi institusi ini," tandasnya dikala menghadiri penyerahan beasiswa StuNed Tailor-Made Training (StuNed-TMT) terhadap 10 pegawai KPK untuk berbagi kemampuan penanganan perkara korupsi, pembersihan uang dan kejahatan korporasi di Gedung Merah Putih KPK, Kamis, 8 Maret 2018.


BACA JUGA:
Selamat, 10 Pegawai KPK Gondol Beasiswa StuNed-TMT

Ia menyampaikan pembinaan ini ialah salah satu hasil dari obrolan sebelumnya perihal bentuk pertolongan pemerintah Belanda bagi KPK. Brechtje sendiri akan ikut dalam sebuah sesi diskusi yang sudah direncanakan pada ketika KPK berkunjung ke salah satu institusi penegakan hukum di Belanda.

Sementara itu, Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl mengakui KPK yaitu organisasi besar, unik dan diketahui dunia internasional. Oleh sebab itu, dia berharap pada 10 peserta beasiswa StuNed-TMT serius mengikuti pelatihan ini. Pekerjaan besar sedang menunggu mereka saat kembali ke tanah air.

"Pelatihan ini dirancang untuk menciptakan output sesuai dengan keperluan institusi pengaju. Selain hasil training yang bentuknya kasatmata, hasil tersebut juga harus aplikatif untuk mendukung kinerja Anda-anda semua”.

Peter juga menggarisbawahi pelatihan ini merupakan salah satu bentuk investasi bagi hubungan baik kedua negara. Ia berharap ada hasil maksimal yang mau dibawa pulang ke Indonesia oleh para akseptor pelatihan di Belanda tersebut.

Diketahui, StuNed (Klik: Studeren in Nederland) atau studi di Belanda yakni acara beasiswa yang ialah bab dari kebijakan koordinasi pembangunan pemerintah Belanda. Kerangka kerjasama bilateral tersebut tercantum dalam Multi-Annual Policy Framework 2014-2017 yang memiliki 6 bidang yang diprioritaskan ialah Perdagangan Internasional, Keuangan dan Ekonomi (International Trade, Finance and Economics), Transportasi, (Agro) logistik dan Infrastruktur (Transport, (Agro)logistics and Infrastructure), Keamanan dan Penegakan Hukum (Security and Rule of Law), Agro-Pangan dan Hortikultura (Agro-Food and Horticulture). Sejak diluncurkan tahun 2000, StuNed sudah memperlihatkan beasiswa bagi sekitar empat ribu orang Indonesia.

Sementara itu, Nuffic Neso Indonesia ialah kantor perwakilan Nuffic, organisasi non profit di Belanda yang ditunjuk resmi menanggulangi kolaborasi internasional di bidang pendidikan dan dibiayai oleh pemerintah Belanda. Nuffic Neso Indonesia menyediakan isu serta memperlihatkan konsultasi secara hanya-hanya mengenai lebih dari 2.100 acara studi yang diberikan dalam bahasa Inggris. Nuffic Neso Indonesia juga berinisiatif dan memfasilitasi kerja sama di bidang pendidikan tinggi antara institusi di Indonesia dan Belanda serta memberikan, mewakili pemerintah Belanda,beasiswa untuk warga negara Indonesia setiap tahunnya. Klik: Neso Indonesia. (JS)



* Jika merasa postingan ini berguna, silakan dishare pada kerabat, sahabat dan sahabat-temanmu.
Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama