Petir dan bentuk fulgurites (KalderaNews/Ist) |
Penelitian mirip dikutip amusingplanet.com memperoleh tatkala petir yang berpengaruh memukul kawasan berpasir seperti pantai atau bukit pasir, partikel pasir mampu mencair dan mengering tolong-menolong dalam waktu kurang dari satu detik.
Pasir meleleh pada sekitar 1800 derajat Celsius, tetapi suhu dari sambaran pencahayaan mampu mencapai 30.000 derajat atau lebih dari lima kali suhu di permukaan matahari.
Nah, tatkala kondisi sempurna, pasir menyatu dan membentuk tabung berongga panjang yang disebut fulgurite. Istilah ini berasal dari kata Latin fulgur, yang bermakna "petir". Meskipun sambaran petir ke bumi setidaknya satu juta kali saban hari, jarang sekali membentuk fulgurites.
Fulgurites lazimnya didapatkan di bawah permukaan pasir, umumnya bercabang dengan diameter beraneka ragam. Bentuknya mencerminkan jalur petir, yang menghantam ke dalam tanah. Karena itu, fulgurites kadang kala disebut "fosil petir".
Proses terbentuknya Fulgurites (KalderaNews/Ist) |
Banyak fulgurites yang ditemukan cuma mempunyai diameter satu atau dua inci dan panjang mampu meraih 30 inci, namun fulgurites dengan panjang 4,8 meter pernah ditemukan. Beberapa fulgurites dapat menembus jauh ke dalam tanah.
Fulgurites juga dapat terbentuk dikala sambaran petir tentang batu dan membentuk kerak kaca dan kadang-kadang selaku urat pada lapisan permukaan watu yang telah ada sebelumnya.
Fulgurites didapatkan semenjak permulaan tahun 1711 dan didapatkan di seluruh dunia dari puncak gunung ke gurun Sahara, namun dianggap langka. Mereka tidak berguna, tapi dihargai oleh banyak ahli untuk nilai ilmiah mereka.
Ini bukan Fulgurites (KalderaNews/Ist) |
Fulgurites paling renta ditemukan berumur 250 juta tahun yang ditemukan di Sahara, yang menunjukan bila gurun ini pernah menjadi kawasan yang subur, dimana angin puting-beliung hujan pernah melanda daerah ini. (FA)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, teman dan teman-temanmu. Sumber https://www.kalderanews.com/