Rendahnya Literasi Internet Jadi Persoalan Serius Di Indonesia

Ketua Umum IWO Jodhi Yudono (kiri) menawarkan cinderamata kepada Dirjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Samuel A Pangarepan (kanan) dalam diskusi IWO di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2018 (KalderaNews/Ist)
JAKARTA, KalderaNews.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkomimfo) menyebut setiap tahun pengguna internet di Indonesia kian meningkat. Tercatat, pengguna internet ketika ini lebih 54 persen dengan secara umum dikuasai pengaksesnya berusia 35 tahun.

Sayangnya, peningkatan penguna internet itu ternyata tidak sejalan dengan peningkatan mutu literasi penggunaanya. Akibatnya, masyakarat mudah yakin dengan info-isu yang tidak terang dan bertebaran di media umum atau hoaks.

"Pengguna internet makin tinggi, tetapi literasi belum jalan dengan baik," kata Dirjen Aptika Kemenkominfo, Samuel Abrijani Pengerapan dalam diskusi Ikatan Wartawan Online (IWO) dengan topik 'Media di Antara Pusaran Pilkada dan Hoaks' di Wisma PKBI, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Rabu, 28 Februari 2018 kemarin.

Gap yang signifikan antara kenaikan pengguna dan rendahnya literasi menjadikan penduduk gampang terpengaruh dengan hoaks. Ini menjadi dilema yang serius, terlebih jelang tahun politik. 



Tahun 2018 ini sejumlah acara politik mirip pilkada bersama-sama yang akan dilakukan di 171 kawasan di seluruh Indonesia dan tahapan pemilu 2019.

Ia pun lantas mendorong masyarakat untuk memakai internet berdasarkan akhlak dan norma yang berlaku.

"Dulu internet tanpa etika tidak ada keuntungannya. Ini yang kita harus bangun biar pemanfaatannya lebih optimal," ujarnya.

Ia mengungkapkan, hoaks tidak cuma terjadi di Indonesia, namun juga di negara lain. Ia mendorong agar masyarakat yang memakai media sosial untuk membuat konten-konten yang kasatmata. 


Hal senada juga diungkapkan Ketua Umum IWO Jodhi Yudono. Penyebaran info-isu bohong atau hoax di media sosial dinilai telah masuk tahap yang sungguh mengkhawatirkan. Berita-info hoax tersebut tidak saja meresahkan, tetapi juga dapat memecah belah persatuan bangsa.

"Ini (info hoax) yaitu bab dari kegundahan kami dari DPP IWO," tegasnya.

Penyebaran gosip hoax tersebut menurutnya bakal kian massif jelang insiden politik mirip pilkada dan pilpres. (JS)


* Jika merasa artikel ini berguna, silakan dishare pada saudara, teman dan sobat-temanmu.



Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama