Dua Siswa Sdk Penabur Jakarta Menjangkau Medali Perak Imso 2018 Di Cina

Jesreel Hasiholan Tua Sigalingging dan Stevenson Christoper Hudiono dijemput di Bandara Soekarno Hatta oleh kepala sekolah, guru pendamping dan orang bau tanah (KalderaNews/Humas PENABUR)
JAKARTA, KalderaNews.com - Prestasi membanggakan di kancah internasional kembali ditorehkan dua siswa SDK PENABUR Jakarta di International Mathematics & Science Olympiad (IMSO) 2018, Zhejiang, Cina, 28 September-4 Oktober 2018.

Jesreel Hasiholan Tua Sigalingging dari SDK 4 PENABUR Jakarta berhasil menggondol medali perak bidang Matematika dan Stevenson Christoper Hudiono dari SDK 2 PENABUR Jakarta menggondol medali perak bidang IPA.

Diketahui, delegasi pelajar SD dari Indonesia sukses memboyong 23 medali di IMSO 2018 ini. Medali tersebut dicapai oleh 23 dari 24 pelajar yang diutus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. IMSO tahun ini sendiri disertai sebanyak 22 negara. Indonesia menjangkau 2 emas, 13 perak dan 8 perunggu. Prestasi tahun ini lebih banyak dibandingkan capaian tahun kemudian yang baru meraih 14 medali.

BACA JUGA:
 
Sekolah di Jakarta dengan Segudang Prestasi di Olimpiade Sains Nasional 2018
Delfi Vijja Paramita: Sosok Pluralis Best 1 Penelitian Ekonomi Terbaik OSN 2018
Stevenson Christopher Hudiono: "Koki Fisika" dari SDK 2 PENABUR Jakarta
Arshanada Putranta: Meski Hobi Ngegame, Tapi Jago Matematika di Kancah Dunia


Kepala Sekolah SDK 2 PENABUR Jakarta, Veronica Kristanti, S.T., M.Pd saat dihubungi KalderaNews mengaku senang dan bangga dengan prestasi yang ditorehkan anak didiknya tersebut.

"Senang dan besar hati sebab itu prestasi internasional. Prestasi untuk bidang matematika dan science secara internasional. Untuk mencapai ini kan Steve perlu perjuangan, perlu berkali-kali karantina. Ngikutin seleksi tahap demi tahap," tegasnya.

Ia menjelaskan sehabis OSN Steve mengikuti karantina hingga 4 tahap. Seleksi 2 tahap, 2 tahap yang lain pelatihan-pelatihan. Perjuangannya cukup lumayan besar. Tiap tahap karantinanya sendiri berlangsung selama sepekan.

"Udah niscaya (pengorbanan) waktu. Selain karantina, beliau kan juga mesti kerjain pelajaran sekolah," imbuhnya.

Kendati demikian, pihak sekolah tetap memberi perhatian khusus, mirip dengan memberikan ulangan susulan dan materi-materi yang ketinggalan.

"Kita juga bantu menawarkan les embel-embel untuk beliau jelang IMSO ini. Kita ke satu lembaga untuk melatih Steve."


Kepala Sekolah SDK 2 PENABUR Jakarta, Veronica Kristanti, S.T., M.Pd bareng imbunya menjemput Stevenson Christoper Hudiono di Bandara Soekarno Hatta (KalderaNews/SDK 2 PENABUR)
Jerih payah, usaha dan pengorbanan Steve pun berbuah anggun. Ia mengharumkan PENABUR dan Indonesia di tingkat dunia dengan medali peraknya.

"Dia pasti seneng juga, namun kelihatan kelelahan juga pas kita jemput di bandara. Perjalanan panjang untuk menjangkau kemenangan itu, mirip aku bilang, nggak gampang. Capeknya pasti kerasa banget."

Saat ditanya terkait persaingan yang mau disertai Steve berikutnya, ia menegaskan Steve untuk sementara istirahat dahulu.

"Nanti kita pasti kaderisasi mulai permulaan untuk OSN lagi. Biasanya mulai dari tingkat kecamatan, kota. Mulai lagi seperti itu." (JS)



SIMAK VIDEO
PENABUR Siap Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Oleh
Ketua BPK PENABUR Jakarta, Adri Lazuardi



* Jika merasa postingan ini berguna, silakan dishare pada kerabat, sobat dan sobat-temanmu.

Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama