Diplomasi Ofensif Untuk Perkembangan Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan bareng para diplomat senior di Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri RI, Rabu, 11 Juli 2018 (KalderaNews/Kemlu RI)
JAKARTA, KalderaNews.com - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan jajaran diplomatnya harus mengedepankan "diplomasi ofensif" dalam mengerti setiap rincian dari setiap informasi dunia yang dihadapi di berbagai bidang, mengantisipasi dan menyiapkan aksi dengan selangkah lebih maju dari pihak atau negara lain, dan menjadi dasar kebijakan posisi Indonesia dalam menghadapi suasana global yang terus berubah akil balig cukup akal ini.

Harapan ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, di depan para diplomat senior dalam presentasinya di Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri RI, Rabu, 11 Juli 2018. Pada kunjungan ke Pusat Pendidikan dan Latihan Kemenlu RI dia didampingi oleh Kepala Pusdiklat Kemlu RI, Yayan G.H. Mulyana dan Direktur Diklat Sesparlu, June Kuncoro Hadiningrat.

Ditambahkannya, untuk itu para diplomat Indonesia dibutuhkan mampu mengutamakan kedaulatan persatuan dan kepentingan negara, melaksanakan peran diplomasi dengan baik dan benar-benar, serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus memperlihatkan perkembangan positif saat ini.

Luhut B. Panjaitan mengakui di tengah pergeseran dan ketidakpastian global yang tinggi saat ini, sektor ekonomi Indonesia yang mampu berkembang dengan rata-rata 5,7%/tahun tertinggi ke-3 diantara negara anggota G20 dan BRICS, dengan ratio hutang kepada PDB hanya sebesar 69%, serta peringkat nilai investment grade BBB (Mei 2017) perlu disyukuri.

Reformasi berbagai bidang yang dilaksanakan pemeritah dinilai bisa membuat ekonomi Indonesia lebih tahan kepada guncangan perekonomian global. Disamping itu, strategi pembangunan ekonomi sektor maritime kian kokoh menjadi salah satu pilar penting perekonomian Indonesia, sekaligus mendorong penciptaan pemerataan.

Khusus di bidang pengembangan sektor bahari, dia menganggap tingginya keperluan Indonesia untuk mampu mempergunakan potensi kekayaan bahari yang besar, dengan potensi ekonomi bahari Indonesia meraih USD1,3 triliun pertahunnya. Ditekankan terdapat kebutuhan mendesak untuk segera menyebarkan infrastruktur laut nasional, seperti pelabuhan maritim, destinasi wisata maritim, pengembangan daerah terpadu dan sebagainya. (JS)


* Jika merasa artikel ini berguna, silakan dishare pada kerabat, teman dan sahabat-temanmu.
Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama