Benarkah Bpk Penabur Jakarta Siap Menghadapi Revolusi Industri 4.0?

KI-KA: Moderator Talkshow Direktur Heartline Radio 100.6 FM, Jose Marwan, Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Ananto Kusuma Seta, M.Sc., CEO Anantara International Resource, AC Mahendra K Datu, 21th Century Learning Expert, Education Consultant, Indra Charismiadji, Tokoh Perempuan, Nahdilin dan Akademisi, Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, Ketua BPK PENABUR Jakarta, Adri Lazuardi dan Deputi Direktur Pelaksana BPK PENABUR Jakarta, Elika Dwi Murwani di Panggung Unity Summarecon Mall Serpong, Sabtu, 21 Juli 2018 (KalderaNews/JS de Britto)

SERPONG, KalderaNews.com - Revolusi industri 4.0 telah ada di depan mata sejak ditelaah untuk pertama kalinya oleh ekonom asal Jerman Profesor Klaus Schwab dalam bukunya "Die Vierte Industrielle Revolution" atau dalam edisi terjemahannya "The Fourth Industrial Revolution".

Dampak revolusi industri 4.0 atau yang bersahabat disebut pula dengan revolusi industri generasi keempat diakui telah masuk ke sendi-sendi kehidupan, tak terkecuali di dunia pendidikan di Indonesia. Dengan demikian, keberadaannya perlu disikapi.

BACA JUGA:
Ini Kata Mereka tentang BPK PENABUR di HUT yang ke-68
Inilah Prestasi yang Layak Dibanggakan di HUT ke-68 BPK PENABUR
Sekolah di Jakarta dengan Segudang Prestasi di Olimpiade Sains Nasional 2018


Bermaksud mengenali dan mengudar lebih dalam tantangan, "roh" dan pengaruh revolusi industri 4.0 pada dunia pendidikan, BPK PENABUR yang merayakan hari balasannya ke-68 menggelar acara talkshow bertajuk "Education 4.0: Challenges and Opportunities in Diversity"di Panggung Unity Summarecon Mall Serpong, Jl. Boulevard Gading Serpong, Sentra Gading Serpong, Pakulonan Barat, Kelapa Dua, Tangerang, Banten Sabtu, 21 Juli 2018.

Hadir pada program ini para narasumber yang paham betul tentang dunia pendidikan Indonesia, seperti Tokoh Perempuan, Nahdilin dan Akademisi, Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Ananto Kusuma Seta, M.Sc., Ph.D, CEO Anantara International Resource, AC Mahendra K Datu, 21th Century Learning Expert, Education Consultant, Indra Charismiadji, Ketua BPK PENABUR Jakarta, Adri Lazuardi dan Deputi Direktur Pelaksana BPK PENABUR Jakarta, Elika Dwi Murwani.

Acara talkshow dimeriahkan dengan tampilan akseptor ajar mulai dari tarian dari SMAK PENABUR Bintaro Jaya, pidato Amadeus Arsha Harijanto dari SPK SMPK 8 PENABUR, solois SDK PENABUR Kota Modern, paduan bunyi SDK PENABUR Gading Serpong, solois SMAK PENABUR Kota Modern, tarian SMAK PENABUR Kota Modern, VG dan Modern Dance SMAK PENABUR Gading Serpong.

Paduan suara SDK PENABUR Gading Serpong memeriahkan acara talkshow bertajuk "Education 4.0: Challenges and Opportunities in Diversity "di Panggung Unity Summarecon Mall Serpong, Sabtu, 21 Juli 2018 (KalderaNews/JS de Britto)
Didirikan pada 19 Juli 1950, BPK PENABUR sudah memiliki 147 sekolah dari Taman Kanak-kanak sampai SMA yang tersebar di 15 kota pulau Jawa dan Lampung. Sementara itu, BPK PENABUR Jakarta yang menjadi bab dari BPK PENABUR mengurus 80 sekolah yang tersebar di 26 kompleks di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). BPK PENABUR di ulang tahunnya yang ke-68 dipercaya untuk mendidik 32.068 akseptor ajar dengan keseluruhan jumlah karyawannya meraih hingga 2.994 orang.

Seperti halnya sudah dianalisis Mckinsey Global Institute, revolusi industri 4.0 memperlihatkan imbas yang sangat besar dan luas, terutama pada sektor lapangan kerja. Penggunaan dan kemajuan teknologi memindah atau bahkan menghilangkan banyak lapangan pekerjaan dikala ini. Robot dan mesin menghilangkan banyak lapangan kerja di dunia.

Temuan Mckinsey Global Institute tersebut pasti berbanding lurus dengan temuan unik yang lain yang menyatakan bahwa 65% siswa SD ketika ini nantinya akan melakukan pekerjaan dengan jenis pekerjaan yang belum ada ketika ini. Ini tentu menarik! Kreativitas dan penemuan menjadi suatu keniscayaan untuk mempersiapkan masa depan yang cerah Generasi Z (1996-2010) dan Generasi Alpha (2011-Sekarang).

BACA JUGA:
Perbedaan Generasi Baby Boomers, Gen-X, Gen-Y (Milenial), Gen-Z dan Generasi Alpha
BPK PENABUR Jakarta "Rumah Besar" Keberagaman


Dunia pendidikan Indonesia perlu berbenah diri dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 alasannya adalah menerapkan metode pembelajaran berbasis teknologi untuk menghadapi tantangan pekerjaan di abad depan itu tidak mudah. Apalagi bila cuma terjebak memindahkan bahan pelajaran menjadi online atau memakai komputer berspesifikasi tinggi telah berasumsi siap menghadapi revolusi industri 4.0.

Cloud computing, palsu intelijen, internet of things (IoT), data information technology (IT), operational technology (OT), kurikulum, aksara, hingga big data analitic menjadi kata-kata kunci yang terkuak dalam talkshow.

Penasaran dengan masukan dan taktik BPK PENABUR Jakarta guna menciptakan lulusan yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy and human literacy sebagaimana terkuak dalam acara talkshow tersebut? Penasaran dengan pandangan para narasumber yang datang di program talkshow? Nantikan dan simak tulisan berseri dari KalderaNews menguak revolusi industri 4.0 dalam dunia pendidikan berikutnya, khusus dari acara talkshow tersebut. (BACA: Adri Lazuardi: Revolusi Industri 4.0 Tidak Bisa Kita Hindari). (JS)


SIMAK VIDEO
Pernyataan Kesiapan BPK PENABUR Jakarta Menghadapi Revolusi Industri 4.0 
Oleh
Ketua BPK PENABUR Jakarta, Adri Lazuardi 


* Jika merasa postingan ini berfaedah, silakan dishare pada saudara, teman dan sahabat-temanmu.

Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama