 |
| Narasumber “Sarasehan Pemuda Jatim dalam Rangka Menangkal Radikalisme dan Intoleransi serta Implikasi Teror terhadap Perekonomian” di Sengkaling Kuliner, Universitas Muhammadiyah Malang, Jumat, 8 Juni 2018 (KalderaNews/Ist) |
“Sarasehan Pemuda Jatim dalam Rangka Menangkal Radikalisme dan Intoleransi serta Implikasi Teror kepada Perekonomian” berlangsung di Sengkaling Kuliner, Universitas Muhammadiyah Malang, Jumat, 8 Juni 2018.
Acara dihadiri Direktur Intelkam Polda Jawa Timur, Ketua DPD KNPI Jawa Timur, Kepala Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Malang selaku pemateri dan sekurang-kurangnya 30 presiden mahasiswa sekolah tinggi tinggi di Jawa Timur.
“Terorisme bukan cuma kewajiban pihak abdnegara keamanan untuk memberantasnya, namun kewajiban seluruh unsur penduduk . Oleh alasannya adalah itu sangat penting diadakan acara diskusi seperti ini, guna mengembangkan paham anti radikalisme terutama dari kalangan pemuda mahasiswa,” tandas Kadir Intelkam Polda Jawa Timur, Teddy dalam informasi pers yang diterima KalderaNews.
Ketua DPD KNPI Jatim sekaligus PLT Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengingatkan bahwa yang menjadi target penanaman paham radikalisme saat ini yakni dari kaum terdidik, adalah pelajar dan mahasiswa.
"Dengan adanya diskusi mirip ini akan membuat kalian selaku perjaka Jatim menjadi kian menghayati nilai-nilai Pancasila sehingga bisa membentengi diri dari fatwa radikalisme dan terorisme.”
Sementara itu, Koordinator Aliansi BEM Jawa Timur Ahmad Noor Fuadi berpendapat fungsi penggerak kampus yakni benteng utama dari penanaman ideologi yang mencederai nilai-nilai Pancasila.
"Output dari aktivitas ini, aliansi BEM Jawa Timur akan menggelar sosialisasi pengetahuan kebangsaan dalam momen penerimaan mahasiswa gres 2018 ini," pungkasnya. (NS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada kerabat, teman dan teman-temanmu. Sumber https://www.kalderanews.com/