20 Staf Atr/Bpn Dalami Tata Ruang Wilayah Ke Belanda


Foto bersama Nuffic Neso Indonesia, Pejabat Kementerian ATR/BPN, dan para akseptor pelatihan yang mau berangkat ke Belanda (KalderaNews/Neso Indonesia)
JAKARTA, KalderaNews.com - Nuffic Neso Indonesia menyerahkan beasiswa StuNed dari pemerintah Kerajaan Belanda bagi 8 (StuNed-TMT) di IHS Erasmus University Rotterdam dan Radboud University Nijmegen, Belanda.

Pelatihan intensif selama 3 ahad tersebut akan difokuskan pada instrumen aplikatif bagi Direktorat Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah (Ditjen. PPRPT), dalam menghadapi aneka macam isu penyimpangan alih fungsi lahan yang tidak sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), serta penegakan hukumnya.

Sesi penyerahan Scholarship Award dari Direktur Nuffic Neso u, Peter van Tuijl, yang diterima Dirjen. PPRPT, Budi Situmorang, berlangsung di gedung ATR/BPN, Senin, 22 Oktober 2018.

Dari pembinaan dengan topik Spatial Development Control and Land Tenure yang hendak berlangsung dari 05 – 23 November 2018 tersebut, para akseptor yang terpilih dari banyak sekali Ditjen dan institusi di bawah Kementerian ATR/BPN, diingatkan untuk senantiasa aktif menggali banyak sekali desain yang relevan serta metode yang tepat untuk diterapkan di Indonesia, dalam kaitannya untuk pengembangan sistem dan mutu tata ruang kawasan yang ada kini.

Hal tersebut diungkapkan oleh Suryaman Kardiat, Direktur Penertiban Pemanfaatan Ruang Kementerian ATR/BPN, dikala pembukaan acara.

Dalam kesempatannya memberikan isyarat, Budi Situmorang sebagaiDirjen. PPRPT menyampaikan penghargaan terhadap pemerintah Belanda yang sudah memberikan peluang bagi stafnya untuk mengembangkan kapasitas mereka. Hal ini pasti akan memiliki dampak pada meningkatnya mutu serta kinerja kementerian.

“Teman-teman yaitu orang-orang terpilih, jadi harus bisa merubah institusi ini jauh lebih baik. Harus aktif mengambil semua kesempatan dan ilmu, serta menerapkannya di Indonesia, tergolong tata cara/instrumen penerapan hukuman administrasi yang sedang dikembangkan, ” tegas Dirjen. PPRPT kepada para peserta. 

“Waktu pelatihan cuma 3 minggu, memang sangat sempit untuk belajar mendapat ilmu, jadi maksimalkanlah waktu berguru tersebut, jika tidak, kita tidak akan menerima apa-apa,” imbuh Menteri ATR/BPN yang disampaikan Budi Situmorang.

“Apa yang dijalankan oleh Kementerian ATR/BPN sangatlah penting. Kementerian ATR/BPN mengurusi hal-hal untuk mengurangi konflik insan dengan alam, dan bagaimana mengatur aneka macam sektor untuk berada pada tatanan yang benar. We need to manage our land well," tegas Peter van Tuijl, Direktur Nuffic Neso Indonesia.

Ia menamhkan kepada semua yang datang pada program tersebut. Ia lalu menambahkan bahwa Belanda juga ingin mencar ilmu dari Indonesia selaku salah satu fungsi dari partnership dan mempererat relasi bilateral Indonesia-Belanda. (JS)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sobat dan sahabat-temanmu.


Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama