Uskup Agung Jakarta Cuci Kaki 14 Rasul Wanita Di Unika Atma Jaya

Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo membasuh 14 rasul di Unika Atma Jaya Jakarta, Kamis, 29 Maret 2018 (KalderaNews/JS de Britto)
JAKARTA, KalderaNews.com - Ada panorama unik sekaligus tak umum mirip pada peringatan Kamis Putih kebanyakan, Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo membasuh kaki 14 rasul yang tak cuma terdiri dari kaum Adam, namun juga kaum Hawa di Unika Atma Jaya Jakarta, Kamis malam, 29 Maret 2018.

Padahal menurut tradisi Gereja Katolik Roma, umumnya jumlah rasul yang dibasuh kakinya pada peringatan Kamis Putih berjumlah 12 orang dan pria seluruhnya. Uskup Suharyo selaku pakar Kitab Suci dan Teolog tentu saja mempunyai alasan yang sungguh mendasar.


Kamis Putih secara khusus mengingat malam perjamuan terakhir Yesus bersama 12 muridnya yang disertai dengan pembasuhan kaki para murid sebagai simbol pelayanan lapang dada dari seorang pemimpin.

"Angka 12 adalah simbol. Bukan sekadar jumlah, tetapi simbol. Simbol keutuhan. Simbol kesatuan. Misa ini dilaksanakan di Atma Jaya maka nanti yang akan dibasuh kaki ya yakni bagian-bagian yang membentuk Atma Jaya ini sebagai satu kesatuan," tandasnya dalam khotbah Kamis Putihnya.

Ia menambahkan kalau perlu 16, namun dibilang cukup 14 yang telah mewakili semua bagian di yayasan, universitas, rumah sakit. Satu kesatuan. Sama dengan dulu para rasul 12 artinya kesatuan yang utuh. 



Paduan bunyi mahasiswa fakultas kedokteran Unika Atma Jaya Jakata (KalderaNews/JS de Britto)
Mengapa dibasuh? Jawabannya juga sederhana. Sebetulnya para rasul bisa membasuh kaki mereka sendiri-sendiri seperti dulu pada zaman Yesus. Tetapi Yesus membasuh kaki para rasul untuk mengatakan bahwa tamu-tamu yang tiba ikut perjamuan itu ialah pribadi-pribadi yang terhormat. Bukan pelayan yang membasuh, tetapi Yesus sebagi tuan rumah. Yesus sendiri yang membasuh kaki murid-murid itu.

"Yang mau dibilang dalam simbolisasi pembasuhan kaki dikala ini yang pertama adalah kita semua adalah satu kesatuan. Kesatuan yang berisikan langsung-pribadi yang terhormat. Dan kehormatan itu melekat pada eksklusif-pribadi kita selaku insan. Bukan oleh pekerjaan, bukan oleh jabatan, namun oleh martabat eksklusif kita sebagai citra Allah dan kita semua diingatkan bahwa kehormatan itu ialah keharusan. Atau dengan kata lain yang lebih sempurna, kehormatan itu mengharuskan kita untuk bertindak, berpikir dan berbicara selaku eksklusif-eksklusif yang bermartabat," tegasnya.

Pantauan KalderaNews mendapati, secara keseluruhan peringatan Kamis Putih di Sport Hall Unika Atma Jaya Jakarta yang didatangi mahasiswa, dosen, umat sekitar dan karyawan-karyawati di tempat Sudirman berjalan khidmat, meski hujan deras disertai topan dan petir sambar-menyambar terjadi sebelum peringatan.


Umat pun berjubel memenuhi lokasi peringatan misa dengan konselebran utama Mgr. Ignatius Suharyo dengan didampingi Romo B. Hardijantan Dermawan, Pr, Romo Heriwibowo, Pr, Romo Daniel Makbalin, Pr, Romo Emanuel Siki, Pr dan Romo Trendz, Pr. (JS)

* Jika merasa artikel ini berfaedah, silakan dishare pada saudara, sobat dan teman-temanmu.

Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama