Presiden Direktur LPDP, Rionald Silaban bersama timnya menyambangi Kantor Nuffic, Den Haag, Belanda, Senin, 19 November 2018 (KalderaNews/Fajar H) |
Gegar Budaya Mahasiswa Indonesia di Belanda, Apa yang Harus Dilakukan?
Sebelum diubah, model alokasi dana yang dimiliki LPDP yaitu 80 persen untuk reguler dan 20 persen dialokasikan untuk pelamar targeted. Dengan sketsa gres yang diterapkan LPDP, Rio meyakinkan perwakilan sekolah tinggi tinggi Belanda yang hadir pada diskusi ini bahwa jumlah pelajar Indonesia yang akan studi di Belanda justru tidak akan berkurang, tetapi cuma segmen penerimanya saja yang lebih terarah.
Diketahui, dikala ini mahasiswa Indonesia yang mengenyam pendidikan di Negeri Kincir Angin kurun 2017-2018 sebanyak 1.482 siswa. Mereka terbagi dalam 1.109 yang menjadi prlajar di universitas atau perguruan tinggi tinggi berbasis riset dan 373 pada universitas atau akademi tinggi berbasis terapan.
Belajar dari Nuffic
Usai diskusi, Rio menerangkan pada KalderaNews yang ambil bagian dalam diskusi tersebut bahwa LPDP bisa berguru banyak dari pengalaman Nuffic dalam menangani pendidikan dan mengelola pertolongan beasiswa.
“Nuffic itu organisasi besar di Belanda. Kita mau berguru dari pengalaman Nuffic dalam menjalankan organisasinya, dalam kaitannya dengan dukungan beasiswa, kemudian juga koordinasi dengan universitas-universitas.”
Tidak cuma itu, LPDP juga ingin belajar dari Nuffic, mirip bagaimana untuk melaksanakan talent management dari alumni yang ada.
“Itu juga yang kita bahu-membahu Nuffic akan terus coba saling tukar pengalaman,” tandasnya.
Diskusi LPDP, Nuffic dan sekurang-kurangnya 20 perwakilan perguruan tinggi Belanda di Kantor Nuffic, Den Haag, Belanda, Senin, 19 November 2018 (KalderaNews/Fajar H) |
Diskusi juga mengarah pada profesor-profesor di Belanda. Rio mengharapkan biar mahasiswa yang melanjutkan studi jenjang PhD menerima perhatian dari supervisornya.
Beasiswa LPDP cuma membiayai mahasiswa jenjang PhD maksimum 4 tahun pendidikan, imbuhnya, perhatian dari supervisor tersebut pasti diharapkan supaya tidak terlambat di dalam menuntaskan studinya.
Apresiasi Nuffic
Mewakili University of Twente, Karin Paardenkooper dalam sesi diskusi tersebut mengaku puas telah menjalin kerjasama dengan LPDP yang berjalan semenjak 2014 kemudian. Ia memastikan banyak mahasiswa Indonesia di Twente sungguh terbantu dengan beasiswa dari LPDP.
Karin Paardenkooper dari University of Twente menyampaikan apresiasi pada LPDP saat diskusi di Kantor Nuffic, Den Haag, Belanda, Senin, 19 November 2018 (KalderaNews/Fajar H) |
"Saya merasakan hal yang positif. Pada pukul 09:30 waktu Belanda telah sekitar 20 universitas yang tiba dari lokasi yang jauh seperti Groningen atau kawasan lain seperti di timur, barat, selatan dan utara,” ujarnya usai diskusi pada KalderaNews yang sedang di Belanda dalam rangka "KalderaNews Jelajah Negeri Kincir Angin 2018" yang diprakarsai oleh Nuffic Neso Indonesia.
“Kita sudah berada di jalan yang benar, tetapi masih perlu beberapa peningkatan,” tandas Han Dommers.
Manager/Member of the Board Nuffic, Han Dommers di Kantor Nuffic, Den Haag, Belanda, Senin, 19 November 2018 (KalderaNews/Fajar H) |
"Kita bisa saling mengetahui lebih baik. Belanda dan Indonesia mempunyai jarak yang jauh, sekitar 10 ribu kilometer. Mereka (Tim LPDP) mampu saja mengantaremail untuk berkomunikasi, namun dengan semangatnya berkenan mendatangi Belanda dan menerangkan eksklusif dengan Nuffic dan banyak sekali perguruan tinggi tinggi di Belanda," pungkasnya. (FH)
SIMAK VIDEO
Nuffic Puji Keterbukaan dan Transparansi LPDP
oleh
Manager/Member of the Board Nuffic, Han Dommers
oleh
Manager/Member of the Board Nuffic, Han Dommers
* Jika merasa postingan ini berguna, silakan dishare pada saudara, sahabat dan sahabat-temanmu