 |
| Siswa-siswi TKK 3 PENABUR Jakarta tampil di ajang Kids Band Festival (KBF) XIII di POPKI Cibubur, Jakarta, Minggu, 15 April 2018 (KalderaNews/Panitia KBF XIII) |
JAKARTA, KalderaNews.com - Sebanyak 58 siswa-siswi TKK 3 PENABUR Jakarta kembali mengukir prestasi dan mengharumkan nama sekolah dengan menyabet gelar Juara Harapan 2 : Display Mandiri (Piala Tetap Menteri Pariwisata) di ajang Kids Band Festival (KBF) XIII di POPKI Cibubur, Jakarta, Minggu, 15 April 2018. Belum genap sebulan, anak-anak ini juga gres saja mempertahankan gelar Juara Umum II di ajang Marching in Harmony Championship 2018 di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu, 24 Maret 2018 kemudian.
Di ajang bergengsi Kids Band Festival (KBF) XIII 2018 ini BEST Kids Drum Band TKK 3 PENABUR berhasil mengoleksi 10 piala di klasifikasi Display Mandiri adalah Juara 1 : Costume Unit, Juara 1 : Majorette Costume, Juara 2 : Field Commander Costume, Juara 3 : Ritmik, Juara Harapan 1 : Display, Juara Harapan 2 : Melodic Music, Juara Harapan 2 : Colour Guard, Juara Harapan 3 : Music, Juara Harapan 3 : General Effect dan Juara Harapan 3 : Front Ensemble.
BACA JUGA:
Keunggulan TKK 3 PENABUR Jakarta
Di Balik Harmoni TKK 3 PENABUR Jakarta di Marching in Harmony Championship 2018
Di ajang bergengsi Kids Band Festival (KBF) XIII 2018 ini BEST Kids Drum Band TKK 3 PENABUR berhasil mengoleksi 10 piala di klasifikasi Display Mandiri adalah Juara 1 : Costume Unit, Juara 1 : Majorette Costume, Juara 2 : Field Commander Costume, Juara 3 : Ritmik, Juara Harapan 1 : Display, Juara Harapan 2 : Melodic Music, Juara Harapan 2 : Colour Guard, Juara Harapan 3 : Music, Juara Harapan 3 : General Effect dan Juara Harapan 3 : Front Ensemble.
BACA JUGA:
Keunggulan TKK 3 PENABUR Jakarta
Di Balik Harmoni TKK 3 PENABUR Jakarta di Marching in Harmony Championship 2018
Sejak digelar untuk pertama kalinya pada 2005 silam, Kids Band Festival ini memang menjadi salah satu persaingan yang memiliki daya tarik tersendiri bagi banyak Taman Kanak-kanak dari banyak sekali kawasan di Indonesia.
Kids Band Festival ini pun berhasil menjadi ajang pengembangan diri tunas-tunas bangsa lewat kegiatan kontes marching grup musik yang mengandung aspek seni yang lengkap, meliputi musik, tari, dan perancangan mode pakaian.
 |
| Kepala TKK PENABUR 3 Jakarta, Agustina Soetrisna S.Pd bareng para guru pendamping dan anak-anak berpose dengan piala di POPKI Cibubur, Jakarta, Minggu, 15 April 2018 (KalderaNews/TKK 3 PENABUR Jakarta) |
Unsur baris-berbaris dan olah raga ialah faktor yang menojol dari acara ini. Nilai penting lain dari Kids Band Festival, belum dewasa dibiasakan semenjak dini untuk bersaing secara terbuka, dalam suasana bersahabat dan riang gembira. Nilai ini akan membentuk abjad anak-anak untuk sudah biasa bersaing secara sehat dan tetap dalam semangat kebersamaan.
Dihubungi KalderaNews via jaringan telepon pada Rabu malam, 18 April 2018, Kepala TKK PENABUR 3 Jakarta, Agustina Soetrisna S.Pd menceritakan bila pada ajang ini TKK 3 PENABUR Jakarta mempersembahkan kembali tema klasik.
Selain kostum klasik hitam putih, musik yang ditampikannya pun bernuansa klasik Barat hasil adaptasi musik orchestra karya komposer tersohor Beethoven dan Mozart ke alat-alat musik drumband mulai dari snare drum, marching bell, bus drum, tenor drum, cymbal sampai stick majorette.
"Tema kita masih klasik ambil dari karya Mozart (red.Wolfgang Amadeus Mozart) dan Beethoven (red. Ludwig van Beethoven) sih. Kostumnya juga masih sama. Kita cuma hilangin beberapa aksesori. Ada yang kita silangkan. Gerakannya juga sedikit berbeda," terangnya.
"Kita pilih di klasifikasi Mandiri. Kalau non-mampu berdiri diatas kaki sendiri ada guru yang bantuin di situ. Karena Mandiri, anak-anak mainnya sendiri tanpa tunjangan guru."(JS)
* Jika merasa artikel ini berfaedah, silakan dishare pada kerabat, sahabat dan sobat-temanmu.
"Tema kita masih klasik ambil dari karya Mozart (red.Wolfgang Amadeus Mozart) dan Beethoven (red. Ludwig van Beethoven) sih. Kostumnya juga masih sama. Kita cuma hilangin beberapa aksesori. Ada yang kita silangkan. Gerakannya juga sedikit berbeda," terangnya.
"Kita pilih di klasifikasi Mandiri. Kalau non-mampu berdiri diatas kaki sendiri ada guru yang bantuin di situ. Karena Mandiri, anak-anak mainnya sendiri tanpa tunjangan guru."(JS)
* Jika merasa artikel ini berfaedah, silakan dishare pada kerabat, sahabat dan sobat-temanmu.