Aksi Teddy Adhitya dan teriakan histeris kawula muda SMAK 7 PENABUR Jakarta (KalderaNews/SMAK 7 PENABUR) |
Teddy sendiri mengaku bahagia mampu tampil dalam acara Fortelations, utamanya dengan sambutan para penonton akan aksi panggungnya. “Saya berharap, Forterlations dapat terus terselenggara di SMAK 7,” ungkap artis berusia 27 tahun itu.
SMAK 7 PENABUR Jakarta dalam informasi persnya yang diterima KalderaNews menjelaskan tidak hanya Teddy Adhitya yang meramaikan program yang terselenggara di aula SMAK 7 tersebut. Di sela-sela pengumuman kontes, beberapa performance siswa juga tampil, mirip grup band, terbaru dance, dan jawara lomba solo singing. Sebagai penutupannya, hadir Diskoria yang membuah situasi menjadi makin pecah.
Diketahui, Fortelations ialah kepanjangan dari inFORmation TEchnology for Language, Art, educaTION and Sport. Kegiatan tahunan ini menjadi wadah penyaluran talenta dan potensi siswa pada bidang non-akademik. Wujudnya berbentukperlombaan, kompetisi, seminar dan workshop.
Kegiatan perlombaan dan kompetisi dalam Fortelations berjalan mulai dari 25 Agustus sampai 22 September 2018. Acara ini melibatkan lebih dari 1.200 penerima SMP dan SMA se-Jabodetabek. Mereka tersebar dalam persaingan solo singing, story telling, desain poster dan grup band serta perlombaan yang terdiri atas futsal, floorball, basket, tenis meja,dan badminton.
Berbeda dengan aktivitas perlombaan dan kompetisi, kegiatan seminar dan workshop cuma didedikasikan bagi siswa intern sekolah. Seminar yang diadakan antara lain: Sex Education, Mengenal Gambaran Diri, dan lain-lain. Sedangkan workshop yang terselenggara berbentukbeauty class,membuat ramen, menyulam dan sebagainya.
Kalau pada tahun sebelumnya Fortelations mengambil tema Foliage, 2018 ini Fortelations bertemakan Lumiere. Lumiere memiliki arti cahaya atau terang.
“Melalui acara ini, supaya kita dapat menjadi sumber cahaya bagi orang-orang di sekitar kita. Be the light!” ungkap Enrico Zuriel, Ketua Panitia Fortelations 2018.
Selain itu, Fortelations Lumiere 2018 juga dibutuhkan dapat jadi sumber energi yang mampu menyalurkan semangat. “Kita semua mesti mampu menjadi cahaya dengan cara menggapai prestasi setinggi-tingginya dalam setiap aspek kehidupan kita,” tutur Ibu Dra. Duma M.S. Hutahaean, M. M., Kepala SMAK 7 PENABUR Jakarta..
Lumiere dalam Fortelations pun diwujudkan dalam bentuk agresi sosial di Yayasan Elsafan pada Sabtu, 15 September 2018. Sejumlah siswa dan guru turut hadir dalam kegiatan kebersamaan dengan anak-anak tunanetra tersebut.
“Kami bernyanyi, main games, dan makan bersama mereka,” cerita Bianca, salah satu siswa yang turut serta aktivitas tersebut. “Senang mampu mendampingi dan saling menyemangati.” (NS)
* Jika merasa postingan ini berfaedah, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Sumber https://www.kalderanews.com/