Stop Share Foto Dan Video Korban Bom Surabaya, Ini 5 Alasannya Adalah


SURABAYA, KalderaNews.com - Tiga gereja di Surabaya (Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Surabaya, GKI di Jalan Diponegoro dan Gereja Pentekosta di Jalan Arjuno Surabaya) diserang teroris dengan bom bunuh diri pada Minggu 13 Mei 2017. Foto-foto dan video korban meninggal dunia maupun korban luka-luka pun pribadi bertebaran di media sosial tanpa sensor.

Kabid Humas Polda Jatim, Komisaris Besar Pol Frans Barung Mangera pun langsung memberikan larangan penyebaran foto-foto korban dari ledakan bom gereja di Surabaya.

Ia meminta masyarakat untuk tidak ikut mengembangkan foto atau video peristiwa bom bunuh diri di Surabaya. "Stop. Jangan dishare foto korban," desaknya.

Pada dasarnya larangan ini bukan tanpa alasan. Berikut ini beberapa sebab:

1. Buat Teroris Bersorak
Penyebaran foto dan video korban ledakan bom gereja di Surabaya hanya akan kian membuat bahagia teroris alasannya tujuan mereka melakukan teror sudah tercapai adalah membuat penduduk takut.

2. Potret Kesadisan
Foto-foto yang tersebar yaitu foto-foto yang menunjukkan kesadisan. Jangan hingga terpancing meluaskan bentuk sadisme dengan nyebarin foto dan video yang gak mau dilihat semua orang.

3. Empati
Bagaimana pun harus diinget dan dicamkan dalam hati bahwa pada seorang korban ada keluarga yang sedang berduka terhadapnya. Empati dikit lah. Emang kamu mau diperlakukan kayak gitu?

4. Belum Tentu Benar
Biasanya ada saja oknum yang tak bertanggungjawab dan memperkeruh suasana dengan membuatkan foto dan video yang tidak benar.

5. Hargai Orang Lain
Yang tidak mau melihat foto atau video itu banyak. Dengan  nge-share sama saja kamu tidak menghargai mereka ini.

Jadi, STOP kini juga share foto-foto dan video korban bom di Surabaya. (JS)


* Jika merasa postingan ini bermanfaat, silakan dishare pada kerabat, sobat dan sobat-temanmu.
Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama