JAKARTA, KalderaNews.com - Sejak 2016 kepemilikan ponsel pintar berkembangjauh melebihi kepemilikan feature phone. Dari total 67% pemilik perangkat seluler di 11 kota di Indonesia yang disurvey Nielsen pada 2017, pemilik smartphone sudah mencapai 44% sementara pemilik feature phone cuma 26%.
Jumlah pemilik ponsel pintar ini meningkat cukup signifikan bila ketimbang tahun 2015, dimana jumlah pemilik smartphone masih lebih sedikit (34%) daripada pemilik feature phone (43%).
Hanya 2,5% dari pemilik perangkat seluler yang memiliki ponsel pintar dan feature phone sekaligus. Angka ini kecenderungannya terus menurun ketimbang tahun 2016 (2,8%) dan 2015 (3,9%).
Pemicu utama bagi konsumen dalam membeli ponsel pintar ialah fitur-fitur hiburan dan multimedia. Ini terlihat dari faktor-faktor utama yang diperhitungkan pelanggan ketika membeli ponsel pintar, seperti (1) Agar dapat terhubung dengan orang lain, (2) dianggap selaku hal penting dan mendesak, (3) Untuk menyimak musik, (4) Ngobrol dan (5) Mendapatkan dan berbagi info terkini.
Dalam hal penggunaan, sesuai dengan alasan utama berbelanja ponsel pintar adalah fitur hiburan dan multimedia, para pemilik smartphone sangat gemar mengirim pesan singkat (64%) dengan beberapa aplikasi pesan yang paling sering diakses yakni Whatsapp, BBM, dan Line.
59 persen bahagia berinteraksi di media umum seperti Facebook, Instagram, Twitter dan Path. Sementara itu 48 persen konsumen memakai ponsel pintar untuk mendengarkan musik atau menonton video lewat Youtube, Joox, dan Spotify.
“Sekitar 2 dari 3 pengguna smartphone memakai perangkatnya untuk bertukar pesan lewat aplikasi instant messaging dan lebih dari separuh pengguna ponsel pintar (59%) juga terhubung ke media sosial. Jadi tak dapat disangkal bahwa pengguna ponsel pintar ini sungguh sudah biasa untuk terus terhubung satu dengan lainnya (constant connectivity)” kata Executive Director Media Nielsen Indonesia, Hellen Katherina pada KalderaNews. (JS)
* Jika merasa postingan ini berguna, silakan dishare pada kerabat, sobat dan teman-temanmu. Sumber https://www.kalderanews.com/