Mau Lolos Snmptn, Amati 8 Aspek Ini!

 Siapa sih yang tak ingin masuk Perguruan Tinggi Negeri  Mau Lolos SNMPTN, Perhatikan 8 Faktor ini!

JAKARTA, KalderaNews.com - Siapa sih yang tidak mau masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri) tanpa tes? Hampir semua siswa Sekolah Menengan Atas/SMK/MA di Indonesia tentu mendambakannya. Salah satu jalur yang mampu ditempuh tanpa tes adalah lewat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Jalur SNMPTN memang sungguh bergengsi bagi seluruh siswa SMA. Karena tanpa tes, pasti tidak semua siswa dapat lolos lewat jalur ini. Konsultan karier dan pendidikan, Dr. Ir. Tedy Setiawan, M.T. dalam suatu seminar di Jakarta Timur mengungkapkan delapan aspek lolos SNMPTN. Berikut ulasannya.

1. Nilai Rapor

Seorang siswa yang terpilih untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur SNMPTN tentu mesti memiliki nilai rapor yang bagus. Nilai rapor yang dilihat adalah dari semester 1 hingga 5 untuk sekolah dengan abad mencar ilmu 3 tahun atau semester 1 sampai 7 untuk era mencar ilmu 4 tahun. Kalau kau siswa yang selalu dapat ranking lima besar, kamu mampu mengajukan ke sekolah untuk mengikuti jalur ini.

2. Nilai Mata Pelajaran Mayor

Tidak semua nilai mata pelajaran dalam rapor dipertimbangkan dalam SNMPTN. Nilai mata pelajaran yang dipertimbangkan sesuai dengan jurusan yang diseleksi siswa. Jika seorang siswa ada di jurusan IPA maka nilai mata pelajaran yang diperingkatkan yakni Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kimia, Fisika, dan Biologi. Jika di jurusan IPS, maka mata pelajaran yang diperingkatkan ialah Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sosiologi, Ekonomi, dan Geografi. 

Apabila di jurusan Bahasa, mata pelajaran yang diperingkatkan ialah Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sasatra Indonesia, dan salah satu Bahasa Asing. Dan jika di SMK, nilai mata pelajaran yang diperingkatkan yakni Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Kompetensi Keahlian (Teori Kejuruan dan Praktik Kejuruan).


3. Prestasi di Luar Sekolah

Jika seorang siswa memiliki prestasi di luar sekolah, maka prestasi tersebut dapat menjadi bahan pendapattersendiri. Tentunya prestasi tersebut mesti linier dengan program studi yang menjadi tujuan perkuliahan bagi siswa.

4. Akreditasi Sekolah

Nilai pengukuhan yang dicapai oleh sekolah sangat menentukan besaran kuota siswa yang dapat mendaftar melalui jalur SNMPTN. Sekolah yang memiliki akreditasi A mampu mendaftarkan 50% siswa terbaiknya, pengesahan B sebanyak 30% siswa terbaik, sedangkan akreditasi C sebesar 10 % siswa terbaik. untuk sekolah yang belum terakreditasi pun mampu mendaftarkan 5% siswa terbaiknya.

5. Passing Grade Program Studi Tujuan

Setiap acara studi pasti memiliki passing grade (tingkat kompetisi untuk masuk kuliah di dalamnya) yang berbeda. Program studi yang sama pada Perguruan Tinggi Negeri yang berlawanan pun dapat mempunyai passing grade yang berlawanan pula.
Seorang siswa yang memilih program studi dengan passing grade yang tinggi tentu memiliki peluang lebih kecil untuk lolos SNMPTN. Tapi jikalau menentukan acara studi dengan passing grade yang rendah, kemungkinan seorang siswa untuk lolos SNMPTN kian tinggi. Oleh balasannya, siswa mesti mampu menganalisa program studi dan Perguruan Tinggi Negeri yang tepat dengan nilai dan prestasi yang ia miliki.


6. Kekonsistenan Nilai

Secara lazim, nilai rapor yang konsisten dengan nilai yang berkembangmeski perlahan akan menjadi usulandalam SNMPTN. Kekonsistenan nilai menawarkan kestabilan dalam mempertahankan prestasi di sekolah. Selain itu, nilai rapor yang konsisten juga memberikan abjad siswa yang stabil. Dengan demikian, harapannya dikala lolos SNMPTN dan berkuliah siswa mampu mempertanggungjawabkan kuliahnya dan terus konsisten dalam prestasi.

7. Alumni Sekolah

Prestasi alumni sekolah yang berkuliah di program studi PTN tertentu juga turut menentukan kelulusan SNMPTN dengan pilihan acara studi tersebut. Jika alumni sekolahmu memiliki prestasi yang anggun di acara studi PTN yang kamu tuju maka peluangmu untuk lolos SNMPTN pada program studi PTN tersebut tinggi. Sebaliknya, kalau alumni sekolahmu memiliki prestasi yang jelek ketika berkuliah di acara studi yang kau tuju, peluangmu untuk lolos SNMPTN di kampus tersebut menjadi rendah.

8. Faktor Tertentu

Wilayah tertentu di Indonesia dapat menjadi masalah khusus dalam penerimaan SNMPTN. Hal ini terkait tujuan pemerintah untuk pemerataan dan peningkatan pendidikan, serta membuatkan sumber daya manusia di wilayah tertentu. Dengan demikian, untuk aspek ini sungguh bergantung pada domisili siswa yang mengikuti SNMPTN. (AC)

* Jika merasa artikel ini berfaedah, silakan dishare pada kerabat, sobat dan sahabat-temanmu.



Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama