Guru-Guru Sdk Penabur Hi Melek Keuangan Masa Pensiun


 di Aula SDK PENABUR Harapan Indah Bekasi Guru-guru SDK PENABUR HI Melek Keuangan Masa Pensiun
Financial Educator, Muljono di program edukasi keuangan "Guru Melek Keuangan: Siap Usia Indah" di Aula SDK PENABUR Harapan Indah Bekasi, Selasa, 27 November 2018 (KalderaNews/JS de Britto)
BEKASI, KalderaNews.com - Financial Educator, Muljono mengajak para guru di SDK PENABUR Harapan Indah Bekasi untuk sungguh-sungguh siap dengan yang namanya era pensiun. Apalagi, kurun pensiun yaitu era-periode yang identik dengan kondisi fisik yang tidak lagi besar lengan berkuasa untuk bekerja keras dan mendapatkan banyak pemasukan. Padahal, kebutuhan hidup plus inflasi terus melambung tinggi.

"Memang dari PENABUR ada dana pensiun, namun itu saja tidak cukup. Perlu alternatif lain untuk merencanakan usia indah dikala pensiun," tandasnya saat menjadi narasumber edukasi keuangan "Guru Melek Keuangan: Siap Usia Indah" di Aula SDK PENABUR Harapan Indah Bekasi, Selasa, 27 November 2018.



BACA JUGA:
Adri Lazuardi: Revolusi Industri 4.0 Tidak Bisa Kita Hindari
Benarkah BPK PENABUR Jakarta Siap Menghadapi Revolusi Industri 4.0?
Ini Kata Mereka ihwal BPK PENABUR di HUT yang ke-68
Inilah Prestasi yang Layak Dibanggakan di HUT ke-68 BPK PENABUR
Sekolah di Jakarta dengan Segudang Prestasi di Olimpiade Sains Nasional 2018
BPK PENABUR Jakarta "Rumah Besar" Keberagaman
 

 
Survei Harvard mendapatkan fakta bawa seseorang saat berusia 65 tahun: 35% meninggal dunia, 5% masih melakukan pekerjaan , 4% pensiun dan/atau hidup dengan simpanan pas-pasan, 55% miskin alias bergantung pada anak, menjadi gelandangan, hidup dari bantuan sosial dan 1% kaya. Survei ini memperlihatkan bagaimana banyak orangtua dikala ini menjadi beban anak-anaknya.

 di Aula SDK PENABUR Harapan Indah Bekasi Guru-guru SDK PENABUR HI Melek Keuangan Masa Pensiun
Para guru mengikuti edukasi keuangan "Guru Melek Keuangan: Siap Usia Indah" di Aula SDK PENABUR Harapan Indah Bekasi, Selasa, 27 November 2018 (KalderaNews/JS de Britto)
Temuan di atas bukan hanya bahaya di abad kemudian, namun akan terus bergulir seperti itu jikalau tidak disadari dan tertuntaskan dengan baik. Survei majalah SWA menemukan 80% eksekutif muda terancam miskin di hari renta karena kebiasaan yang konsumtif, besar pasak dibandingkan dengan tiang, investasi semrawut dan tidak merencanakan hari renta

Ia lantas mengajak para guru yang rata-rata masih muda untuk menjadi pensiunan GAUL, yaitu Gaya hidup sehat dan senang, Aktivitas berfaedah, Uangnya banyak dan Lupanya sedikit.

"Gaya hidup yang harus dihidupi yaitu mau menunda kesenangan, tahu membedakan keperluan dan harapan dan pandai dalam keuangan," tandasnya.

 di Aula SDK PENABUR Harapan Indah Bekasi Guru-guru SDK PENABUR HI Melek Keuangan Masa Pensiun
Para guru mengikuti edukasi keuangan "Guru Melek Keuangan: Siap Usia Indah" di Aula SDK PENABUR Harapan Indah Bekasi, Selasa, 27 November 2018 (KalderaNews/JS de Britto)
Kekayaan itu bukan soal honor besar, namun soal pintar tidaknya mengurus pemasukan. Ia mencontohkan orang kantoran bergaji 10 juta/bulan belum pasti lebih kaya dibanding pekerja proyek bergaji 5 juta/bulan. Bisa jadi, orang kantoran tersebut pengeluarannya lebih gede dibanding pemasukan. Alhasil, malah minus dan ahirnya utang.

Sementara itu, pekerja proyek bergaji 5 juta/bulan ternyata bisa lebih kaya alasannya adalah pengeluarannya hanya 4 juta sehingga ada sisa 1 juta rupiah untuk ditabung," tandasnya.

"Ada banyak pilihan untuk menyiapkan kurun pensiun yang indah dengan tidak hanya mengandalkan dana pensiun, salah satunya ialah lewat investasi. Ada banyak alternatif investasi yang dirasakan," tandasnya. (JS)


* Jika merasa postingan ini berguna, silakan dishare pada kerabat, sahabat dan teman-temanmu.
Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama