Dengan busana adab Sumba yang klasik dan eksotis mereka antusias megikuti acara. Menurut, Kepala Sekolah SD Inpres Kamalaputi, Dorkas Kondanamu, selain keberanian melakukan gerakan emansipasi, Kartini juga mempunyai kebiasaan membaca dan menulis.
“Kami terinspirasi Kartini, yang dengan tulisan-tulisannya, bisa meninggalkan legacy bagi sejarah tentang perjuangan seorang wanita yang akhirnya memberi inspirasi kita semua. Ini menunjukan bahwa aktivitas literasi sangat penting,” ungkapnya.
Anak-anak Sekolah Dasar Inpres Kamalaputi, Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, sedang membaca buku (KalderaNews/Ist) |
“Menulis surat pada guru ini terinspirasi oleh kebiasaan Kartini menulis surat yang akibatnya jadi buku. Para siswa boleh menuangkan keluh kesahnya, kekesalannya, kritikannya pada guru melalui surat itu,“ ungkapnya.
Para pemenang lomba menulis, cepat-sempurna, puisi dan menulis surat menerima kado dari sekolah. “Hadiahnya semacam penyematan bros. Meski sederhana, tetapi penting untuk menyemangati mereka."
Sebelumnya, sekolah ini sudah melaksanakan program membaca 15 menit sebelum pelajaran tiap hari. Namun acara tersebut kadang tidak berjalan dengan mulus. (JS)
* Jika merasa postingan ini berguna, silakan dishare pada saudara, sahabat dan sahabat-temanmu.
Sumber https://www.kalderanews.com/