Bazar dan pesta rakyat di Ekuador dengan tajuk Feria Tradicional de Indonesia di Carolina Park pada 1 September 2018 (KalderaNews/KBRI Quito) |
Diketaui, Feria Tradicional de Indonesia ialah program festival dan pesta rakyat yang diselenggarakan untuk memperkenalkan seni, budaya dan gastronomi Indonesia kepada seluruh kelompok masyarakat Ekuador di Quito –baik tua maupun muda, baik golongan atas, menengah maupun bawah, semua dapat menikmati kehangatan dan kekayaan budaya Indonesia- dari Indonesia untuk penduduk Ekuador.
Pensosbud KBRI Quito pada KalderaNews menyampaikan Feria Tradicional de Indonesia memperlihatkan bermacam-macam stand khas Indonesia mirip busana dan handicraft, gastronomi, pariwisata, permainan dan demonstrasi, selfie corner dan satu stand khusus yang mempresentasikan pengalaman Raditya, petualang Indonesia yang tengah mengelilingi dunia dengan menggunakan sepeda motor.
Baik stand busana-handicraft maupun gastronomi Indonesia yang diisi oleh Darma Wanita Persada, warga Indonesia serta warga Ekuador (yang mempunyai barang-barang Indonesia) terus ramai dipadati hadirin. Khusus di stand masakan, dijual banyak sekali macam makanan khas Indonesia mirip mie bakso, mie goreng, nasi rendang, nasi sate ayam, sosis solo, wajik ketan, bala-bala, tahu isi, pastel, lapis pepe, rempeyek dan bolu kukus.
Pernampilan angklung di ekspo dan pesta rakyat di Ekuador dengan tajuk Feria Tradicional de Indonesia di Carolina Park pada 1 September 2018 (KalderaNews/KBRI Quito |
Selain tarian, dilaksanakan pula sesi demonstrasi adalah demonstrasi angklung dan juga demonstrasi mengolah makanan Indomie. Demonstrasi angklung yang dibawakan oleh salah satu akseptor beasiswa Indonesia dari Ekuador, yakni Edgar Freire. Edgar mengajarkan sejumlah partisipan untuk menyanyikan salah satu lagu popular di Ekuador, Estrella de la Noche, dengan memakai alat musik Angklung. Demonstrasi Indomie juga tidak kalah semarak, dimana Juru Masak Wisma Indonesia, Chef Aloysius Marino, mendemonstrasikan cara mengolah makanan Indomie serta membagi-bagikannya pada para pengunjung.
Salah satu hal yang sangat spesial dari acara Feria kali ini ialah pelaksanaan aneka macam macam permainan khas tujuhbelasan yang ramai diikuti oleh pegunjung yang hadir. Digelar berbagai macam kontes menawan, baik untuk belum dewasa maupun dewasa. Perlombaan untuk anak-anak mirip lomba makan kerupuk, kontes lari memasukkan bendera kebotol, lomba mewarnai binatang khas Indonesia (Badak bercula satu, Harimau Sumatera dan Gajah Lampung) dan kontes berlangsung dengan menenteng kelereng diatas sendok.
Sedangkan untuk orang cukup umur ialah, lomba balap karung, kontes bakiak dan lomba rebutan dingklik. Seluruh peserta lomba baik bawah umur maupun orang akil balig cukup akal terlihat sangat menikmati setiap perlombaan yang diikuti, dan setiap pemenang menerima hadiah berupa souvenir dari Indonesia.
Dari banyak acara yang disuguhkan pada acara Feria de Indonesia, tidak ketinggalan pengambilan door prizes dengan hadiah-hadiah mempesona, mulai dari hadiah kecil seperti aksesoris Indonesia sampai hadiah besar seperti jam tangan kayu, wayang kulit, voucher makan di Hotel Hilton dan Hotel Sheraton , serta tiket PP Quito-Cuenca yang disponsori oleh You Travel.
Acara ini berlangsung dengan sangat meriah dan mendapatkan apresiasi dari banyak sekali pihak. Selain penduduk Ekuador hadir pula beberapa duta besar negara sobat seperti Mesir, Uruguay, dan Kolombia, teman-sahabat dari pemerintahan, tokoh atau pemuka agama, beberapa pengusaha Ekuador dsb.
Pada potensi tersebut, Dubes RI tidak lupa juga mengajak para hadirin untuk berdoa bagi para saudara-saudara Indonesia yang menjadi korban tragedi gempa bumi yang terjadi di Lombok baru-gres ini. Dubes RI menyampaikan bahwa sebagian dari hasil program Feria ini akan disumbangkan bagi para korban gempa Lombok. (JS)
* Jika merasa postingan ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sobat dan sobat-temanmu.
Sumber https://www.kalderanews.com/