Seminar “Indahnya Tanpa Narkoba”, Cukup Kenali, Jangan Gunakan !! di Aula Gereja Katolik St. Matheus Depok II Tengah, Depok, Jawa Barat, Minggu, 18 Maret 2018 (KalderaNews/Ist) |
David Hutapea, Dit Diseminasi Informasi Bid. Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) menyampaikan jumlah prevalensi pengguna narkoba dari tahun ke tahun terlihat meningkat. Pada 2016 masih 0,02% dari total masyarakatIndonesia dan pada 2017 menjadi 1,77%.
“Jumlah prevalensi penyalahgunaan narkotika yang begitu besaar menyebabkan kebutuhan narkotika yang cukup tinggi,” kata David saat Seminar “Indahnya Tanpa Narkoba”, Cukup Kenali, Jangan Gunakan !! di Aula Gereja Katolik St. Matheus Depok II Tengah, Depok, Jawa Barat, Minggu, 18 Maret 2018.
BACA JUGA:
5 Tanda Anak dan Remaja Mulai Konsumsi Narkoba
6 Faktor Penunjang Masuknya Pengaruh Negatif (Narkoba) pada Remaja
Kerugian yang disebabkan penyalahgunaan narkoba sepanjang 2017 terbesar pada kerugian sosial ialah sebesar Rp 77,4 triliun dan kerugian eksklusif Rp 7,3 triliun. David mencontohkan, untuk 1 gram shabu, harganya saat ini mampu Rp1,2 juta - Rp 2 juta.
Selain kerugian material, lanjut David, urusan narkoba di Indonesia juga sudah menjadikan korban meninggal, adalah diperkirakan 11.071 orang per tahun atau 30 orang perhari.
Dari total pengguna narkoba tersebut, secara umum dikuasai yakni pekerja (59%), disusul pelajar (24%) dan populasi lazim (17%).
“Untuk pelajar ini, sebanyak 2 dari 100 orang pelajar dan mahasiswa menyahgunakan narkoba sepanjang 2016, dan kebanyakan laki-laki. Dengan umur pengguna dari pelajar secara umum dikuasai berumur 15-19 tahun,” pungkas David. (JS)
* Jika merasa postingan ini berfaedah, silakan dishare pada saudara, sobat dan sahabat-temanmu. Sumber https://www.kalderanews.com/