Lebih Dari 20.000 Pelajar Indonesia Studi Di Belanda Semenjak 1950

KI-KA: Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono, Direktur Nuffic Neso Indonesia Peter van Tuijl, Wakil Duta Besar Belanda, Ferdinand Lahnstein dan Koordinator Promosi Pendidikan Nuffic Neso Indonesia, Inty Dienasari dikala pertemuan pers Pre Departure Briefing 2018 di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Auditorium Lantai 2, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11, Gambir, Kota Jakarta Pusat, Sabtu, 11 Agustus 2018 (KalderaNews/Fajar H)
JAKARTA, KalderaNews.com - Wakil Duta Besar Belanda, Ferdinand Lahnstein menyebutkan telah ada lebih dari 20.000 pelajar Indonesia studi di Belanda terhitung semenjak tahun 1950.

Data tersebut diungkapkannya di acara Pre Departure Briefing 2018 di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Auditorium Lantai 2, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11, Gambir, Kota Jakarta Pusat, Sabtu, 11 Agustus 2018.



BACA JUGA:
300 Pelajar Indonesia Ikuti Pre Departure Briefing 2018 Studi di Belanda di Jakarta
Foto-foto Kece di Pre-Departure Briefing 2018
Pre Departure Briefing 2018 Gokil Abis, Ini Curhatan dan Ungkapan Hati Peserta


Dari puluhan ribu alumni itu, imbuhnya, ada banyak tokoh yang moncer di tingkat nasional. Ia menyebutkan beberapa alumni Belanda yang sudah menjadi orang penting, seperti Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi yang merupakan lulusan dari The Hague University of Applied Sciences, Wapres Indonesia Pertama, Mohammad Hatta dari Universitas Erasmus sampai Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Selain itu, sebenarnya ada juga Mantan Menteri Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, Arsitek Undang-undang Dasar 1945, Soepomo dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini  

Ia menegaskan pentingnya tugas alumni Belanda bagi kekerabatan kedua negara. Alumni diumpamakan selaku minyak pelumas dalam menggerakkan roda kerjasama Indonesia-Belanda.

Ferdinand lantas mengingatkan para pelajar yang akan studi di Belanda untuk bergabung dengan jaringan alumni Belanda Indonesia yang diatur oleh Nuffic Neso. Akan ada banyak faedah yang bakal ditemukan.

Ia mengaku senang alasannya adalah ada lebih dari 90 orang alumni Belanda ikut hadir pada program Pre Departure Briefing 2018 untuk memperlihatkan isu tentang kehidupan di Belanda.

Diketahui, sekurang-kurangnya 300 pelajar yang akan menempuh studi jenjang Bachelor, Master maupun PhD ke Belanda mengikuti acara Pre Departure Briefing 2018 ini. Di acara ini Neso Indonesia dan Holland Alumni memberikan pengarahan dan berita simpel wacana studi dan tinggal di Belanda, lewat aneka macam sesi presentasi, kuis atau games, serta sketch (kombinasi penyajian dan pentassingkat).

Pada sesi diskusi, para alumni dibagi menurut kota kawasan tinggal di Belanda untuk menolong menjawab pertanyaan-pertanyaan teknis dari para pelajar yang hendak berangkat.

So, jikalau kau tertarik kuliah di Belanda, isu mengenai ongkos dan beasiswa studi di Belanda dapat diakses di laman resmi Nuffic Neso Indonesia dengan KLIK: Beasiswa Nuffic Neso Indonesia. (JS)


SIMAK VIDEO
Alasan Kenapa Kalian Musti Belajar ke Belanda
Oleh
Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl


* Jika merasa postingan ini bermanfaat, silakan dishare pada kerabat, teman dan sahabat-temanmu.

Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama