Cara Jitu Memilih Universitas Terbaik Di Mancanegara

Alumni Radboud University dari Sulawesi Tenggara, Astriwana (KalderaNews/Dok.Pribadi)
JAKARTA, KalderaNews.com - Memilih universitas yang terbaik sesuai dengan bidang studi yang ingin digeluti itu tidak gampang di tengah makin tingginya kompetisi antar institusi pendidikan dewasa ini. Kendati demikian, itu semua mampu diakali dengan cara yang sederhana dan gampang dilakukan, yaitu riset skala kecil tentang universitas yang ingin dituju.

Benar. Riset kecil-kecilan perihal universitas dan lingkungan sekitar itu sungguh penting mengingat pilihan tempat menimba ilmu itu akan memengaruhi sebagian besar profesi dan kehidupan sosial di abad depan. Salah menentukan universitas pasti akan besar lengan berkuasa besar pada periode depan kita. So, jangan pernah salah pilih universitas sebab di sini pula kita akan menghabiskan waktu yang tidak cuma sebentar untuk segala kegiatan yang terkait dengan status sebagai mahasiswa.

BACA JUGA:
Daya Pikat Kuliah Science di "Dapur" Peraih Nobel Fisika 2010


Karena itulah, tidak yakin begitu saja dengan situs atau situs web universitas atau rekomendasi-nasehat dari siapa pun itu sangat penting. Sangat direkomendasikan agar kita selaku calon mahasiswa membuktikan sendiri melalui riset, entah dengan datang pribadi ke bagian konsultasi pendidikan universitas atau bertanya pada senior atau teman yang lebih dahulu berkuliah di universitas yang bersangkutan.

Tak hanya itu saja, para kandidat mahasiswa sungguh dianjurkan untuk menghadiri bazar pendidikan tinggi dan bertemu dengan staf universitas yang bersangkutan. Pepatah aib mengajukan pertanyaan sesat di jalan berlaku di sini. So, jangan pernah malu untuk menelepon universitas dan mengajukan pertanyaan pada mereka. (Yuk, Daftar Seminar Online Radboud University).

Pengalaman Astriwana dari Wakatobi

Prinsip seperti inilah yang pernah dijalani Astriwana dari Sulawesi Tenggara ketika ingin melanjutkan studi S2 ke luar negeri untuk mendalami water management. Saat menjalani masa studi S1 Budidaya Perikanan di Institute Pertanian Bogor (IPB) ia kerap melaksanakan riset skala kecil.

"Dulu saya kerap googling. Jujur, saya nyari sendiri alasannya adalah pinginnya memang lanjut S2 bidang water management. Waktu itu aku mendapatkan banyak universitas yang memperlihatkan acara ini dan opsi terbaik aku jatuh pada Radboud University di Belanda. Saya kuliah S2 ke Radboud University untuk mempelajari water management dengan spesialisasi water and environment," terperinci Astri pada KalderaNews melalui jaring telepon.

Ia mengakui, berbekal semangatnya untuk tidak malu mengajukan pertanyaan, ia karenanya bisa kuliah di kampus yang terletak di Nijmegen tersebut dengan beasiswa universitas. Mengingat beasiswa yang diberikan Radboud University sebatas biaya kuliah, ia lantas menjalin komunikasi dengan Pemda Wakatobi untuk mendapatkan beasiswa ongkos hidup selama studi.

"Pilihan ke Radboud University sangat sempurna. Kampus ini mempunyai laboratorium untuk riset yang mutakhir. Berbicara soal kelebihan, tentu saja yang pertama-tama mesti dibilang yakni alat-alatnya. Di Radboud aku betul-betul menemukan banyak alat yang baru pertama kali aku lihat. Yang kedua pastinya para laborannya. Mereka sungguh ngebantu banget. Ngebantu di sini pastinya bukan ia yang ngerjain, namun ngebantu supaya kita melaksanakan dengan benar. Enaknya lagi bagi international student, laborannya fasih berbahasa Inggris. Kalau bahasa Belanda, nyerah saya," saya perempuan yang sekarang aktif di APIKI (Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Indonesia) Regional Sulawesi.

Greenhouse milik Radboud University (KalderaNews/Radboud University)
"Laboratorium untuk science gede banget dan khususnya greenhouse-nya sungguh besar sehingga biasa ada transfer student dari universitas lain untuk melaksanakan riset. Peneliti-peneliti dari luar negeri juga banyak yang mengikuti workshop-workshop di laboratorium Radboud University."

Situasi akademik di Radboud University sendiri, menurutnya, menyenangkan karena menekankan diskusi alias nggak kayak guru ke murid, namun lebih seperti kayak sobat. Metode penjelasan pun cuma sebentar, sehabis itu banyak diskusinya.

"Ada pertanyaan yang terus bergulir. Ketika ada pertanyaan ke dosen, banyak dibalas dengan pertanyaan oleh dosen sampai alhasil kita mendapatkan jawabannya sendiri. Kita kesannya mikir. Bertanya dan berpikir. Awalnya sih menakutkan, namun sesudah lewat satu semester sistem begini sangat mengasyikkan." (Yuk, Daftar Seminar Online Radboud University)

Rasanya sangat menegangkan, akunya, terutama dikala masih di semester pertama. Namun, persahabatan yang bagus dengan dosen dan para mahasiswa dari Indonesia, Belanda dan negara lain sangat membantunya untuk menanggulangi kesulitan. Ia mengubah kesulitan menjadi peluang untuk maju dan berkembang. Selain itu, keberadaan para dosen dan pengawas observasi yang sangat bagus dan gampang untuk diajak bicara membuatnya bisa menyelesaikan studinya sempurna waktu. Ia pun bisa menikmati banyak akomodasi hebat dari universitas seperti laboratorium, perpustakaan, pusat olahraga dan akomodasi-fasilitas lainnya.

"Saya balik ke Indonesia pada 2016. Selain karena visa hampir habis, juga harus laporan penyelesaian studi ke Pemerintah Daerah Wakatobi. Saya balik ke Indonesia pingin lakuin riset. Tadinya mau gabung dengan Akademi Perikanan di Wakatobi yang planning buka tahun 2017, tapi masih terhambat. Sembari menanti kabar juga dari Pemda, aku aktif memberikan penyuluhan dan konsultasi perihal lingkungan dan sekarang fokus di Agro Tourism bernama De Greenity yang saya dirikan. Dengan begitu ilmu yang ditemukan terperinci masih terpakai."

Saat ditanya apa impian terbesarnya ketika ini, ia memastikan bahwa salah satu keinginannya yakni membuatkan pengelolaan SDA Wakatobi terkait perairan, mirip penataan ruang perairan mana yang dieksplor untuk rekreasi atau pemukimannya dan mana yang perlu dijaga atau tidak dieksploitasi lagi.

Webinar Radboud University

Di tengah pertumbuhan teknologi informasi yang pesat ketika ini, berita banyak bertebaran dan gampang didapatkan. Untuk mendapatkan universitas yang tepat mirip yang dialami oleh Astriwana di atas, yang namanya riset memang tak mampu dielakkan lagi. Oleh alasannya itu, mengikuti webinar dari Radboud University gratis yang mau dilangsungkan pada Rabu, 26 September 2018 mendatang, Pukul 19:30-21:00 WIB, menjadi salah satu langkah nyata dari riset kecil-kecilan untuk mengenal universitas.

"Kalau ada webinar gitu pasti aku ikutin deh sebab di Belanda itu banyak universitas. Kita tidak tahu mana yang benar-benar berkualitas-kualitas. Kalau student kepincutkuliah di sana, bisa pribadi mengajukan pertanyaan dikala Webinar," ajak Astri.

Astriwana bareng sobat-teman satu fakultas di Radboud University melakukan Fieldtrip ke Irlandia (KalderaNews/Dok. Pribadi)
Diketahui, saat Webinar nanti akan dibahas program studi yang disediakan oleh Faculty of Science mulai (Medical) Biology, Chemistry, Physics & Astronomy, Mathematics, Computing Science, Molecular Life Sciences dan Science.

Jangan hingga terlupakan kesempatan emas program Webinar gratis ini. Dus, kamu cukup melakukan daftar online gratis dengan mengisi formulir yang sudah tersedia dengan KLIK: Seminar Online Radboud University. Simpan email konfirmasi setelah kau melaksanakan registrasi dan pada saat jadwal Webinar yang sudah ditentukan, gunakan lah saluran URL yang tertera di email konfirmasi kau tersebut. Ingat, potensi tidak pernah datang dua kali. (JS)

* Jika merasa postingan ini berguna, silakan dishare pada kerabat, sahabat dan teman-temanmu.

Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama