Amazing, Jumlah Pelajar Indonesia Di Malaysia Kini Capai 10.000 Orang

Pameran pendidikan bertajuk "Ayo Kuliah di Malaysia" di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Sabtu-Minggu, 13-14 Oktober 2018 (KalderaNews/JS de Britto)
JAKARTA, KalderaNews.com - Untuk kedua kalinya Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dibuka untuk lazim. Kali ini penduduk Indonesia berkesempatan mengunjungi booth-booth universitas di pameran pendidikan bertajuk "Ayo Kuliah di Malaysia", Sabtu-Minggu, 13-14 Oktober 2018.

Menteri Penasihat (Pendidikan) Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Profesor Madya Dr. Mior Harris Bin Mior Harun menerangkan, untuk pertama kalinya kedutaan menghadirkan hampir semua universitas negeri di Malaysia dan universitas-universitas swasta yang bekualitas tinggi pada program ini.

BACA JUGA:
40 Universitas dari Malaysia Sambangi Jakarta Akhir Pekan Ini
Inilah Daftar Terlengkap Beasiswa Studi ke Malaysia
Ini Alasan Malaysia Gelontorkan 5.000 Beasiswa pada Indonesia
2 Skema Beasiswa Studi ke Malaysia


"Tema kita kali ini yaitu 'Terjangkau dan Terakui' tujuannya biayanya sangat terjangkau, namun mutu universitasnya tinggi. Universitas-universitas yang hadir di sini ada yang masuk peringkat dunia," tegasnya ketika mengatakan dengan KalderaNews di sela-sela acara.

Kalau pada pekan raya pertama tahun kemudian pengunjungnya nyaris 2.000 orang, dimana 1.400nya ialah pelajar, pastinya tahun ini targetnya melebihi. Pada tahun ini penyelenggara menargetkan jumlah yang lebih tinggi.

Target ini juga dimaksudkan semoga pelajar atau mahasiswa yang studi di Malaysia terus meningkat. Seperti diungkapkan Dr. Mior, begitu sapaan akrabnya, dikala ini ada hampir 10.000 pelajar Indonesia di Malaysia dan sebaliknya hampir 4.000 pelajar Malaysia studi Indonesia. Kebanyakan pelajar Indonesia studi di Malaysia untuk bidang bisnis dan manajemen.


Menteri Penasihat (Pendidikan) Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Profesor Madya Dr. Mior Harris Bin Mior Harun (dua dari kanan) bareng tim pendidikan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta (KalderaNews/S.Wicaksono)
"Kami merasakan kesempatan-kesempatan dan daerah-daerah berguru di Malaysia itu masih tinggi, terutama untuk S2 dan S3. Saat ini jikalau S1 memang sudah ramai makanya konsentrasi program ini adalah S2 dan S3," tandasnya.

Ia meyakinkan jika kualitas universitas yang ada di Malaysia itu manis. Ada juga universitas dengan 500 program studi yang mampu diambil mulai dari science, medical, engeenering, tourims dan sebagainya.

"Indonesia ialah negara tetangga, jika kita naik pesawat pun nggak jauh. Dari segi biaya hidup, Malaysia dan Indonesia itu nyaris sama. Budayanya juga hampir sama. Malaysia juga menawarkan internasionalitas. Sedikitnya 170 ribu pelajar internasional dari 152 negara belajar di Malaysia.


CEO Education Malaysia Global Services (EMGS), Rujhan Mustafa membuka pameran di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Sabtu, 13 Oktober 2018 (KalderaNews/S. Wicaksono)

Sementara itu, CEO Education Malaysia Global Services (EMGS), Rujhan Mustafa menegaskan bahwa Malaysia kini layak menjadi destinasi untuk studi.

"Pameran ini kami persembahkan untuk anak-anak Indonesia dan masyarakat Indonesia untuk mengenali dan kesannya nanti menentukan Malaysia sebagai salah satu destinasi terbaik untuk akademi tinggi," tegasnya.

Ia meyakinkan bahwa yang datang di edufair tahun ini ialah universitas negeri dan swasta serta pusat-sentra bahasa yang memperlihatkan bahasa Melayu yang mirip bahasa Indonesia juga, bahasa Mandarin, Prancis hingga Jepang. Hadir pula sentra-pusat kemahiran yang menawarkan peningkatan skill untuk pelajar dan mahasiswa Indonesia. (JS)


SIMAK VIDEO
Kuliah di Malaysia Terjangkau dan Terakui
Oleh
Menteri Penasihat (Pendidikan) Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta
Profesor Madya Dr. Mior Harris Bin Mior Harun 

 * Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan sobat-temanmu.
Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama