Alunan Sape Uyau Moris Dari Suku Dayak Kenyah Hipnotis Penonton Ekuador


Musisi muda asal suku Dayak Kenyah yang juga mahasiswa program Master di ISI Yogya Alunan Sape Uyau Moris dari Suku Dayak Kenyah Hipnotis Penonton Ekuador
Musisi muda asal suku Dayak Kenyah yang juga mahasiswa acara Master di ISI Yogya, Uyau Moris tampil di Loja dan Quito, Ekuador pada 16-23 November 2018 (KalderaNews/KBRI Quito)
QUITO, KalderaNews.com - Musisi muda asal suku Dayak Kenyah yang juga mahasiswa acara Master di ISI Yogya, Uyau Moris, sudah mengikuti rangkaian aktivitas koordinasi KBRI Quito dengan beberapa pihak di Loja dan Quito, Ekuador pada tanggal 16 – 23 November 2018 lalu. 

Uyau Moris berkesempatan untuk ikut ikut serta pada the 3rd Loja International Festival of Performing Art, bazar internasional yang diselenggarakan oleh Municipality of Loja dan Ministry of Cultural and Heritage of Ecuador.

Festival ini mendatangkan pentasmusik, tari, teater, drama musikal, pantomime dan pentasakrobatik yang dibarengi oleh seniman dari aneka macam negara, seperti Spanyol, Mexico, Peru, Colombia, Jepang, Cuba, Argentina, Chile, dan Indonesia.

Selain diikuti oleh sekitar 400 orang artis internasional, selama acara festival berjalan juga dibarengi oleh ribuan artis dan seniman Ekuador yang menampilkan beragam acara seni.

Pada tampilan perdananya di Circuito de la Cultura yang ialah panggung terbuka, Uyau Moris dan dua penari dari KBRI Quito menampilkan musik dan tari yang sungguh menarik perhatian dan menerima apresiasi yang sangat bagus dari 150 penonton yang datang.

Kemudian di hari kedua, Uyau Moris diberi peluang untuk tampil di salah satu teater adalah Teatro de Artes Segundo Cueva Celi. Uyau Moris membawakan 7 lagu tempat yakni Papat Pibui, Menu Lepu, Soul of Borneo, Mohing Asang, Jungle Song, Hope dan lagu Lan E Tuyang yang berkolaborasi dengan satu orang penari dari KBRI adalah Vera yang menari bersama Uyau Moris.

Musisi muda asal suku Dayak Kenyah yang juga mahasiswa program Master di ISI Yogya Alunan Sape Uyau Moris dari Suku Dayak Kenyah Hipnotis Penonton Ekuador
Musisi muda asal suku Dayak Kenyah yang juga mahasiswa acara Master di ISI Yogya, Uyau Moris juga manggung di kawasan terbuka di Loja dan Quito, Ekuador pada 16-23 November 2018 (KalderaNews/KBRI Quito)
Berbeda dari pentassebelumnya, Uyau Moris membawakan satu lagu Pop berbahasa Spanyol yang sangat popular baik di Ekuador maupun di Indonesia, lagu Despacito dimainkan Uyau menggunakan alat musik tradisional Sape yang membuat decak takjub para penonton dan turut hanyut bernyanyi bersama. Sape merupakan alat musik tradisional suku dayak, yang dimainkan dengan cara dipetik.

Pada mulanya, Uyau Moris hanya menerima dua kali kesempatan untuk tampil di pameran Internasional tersebut, namun sehabis menyaksikan dua kali pentasyang dibawakan oleh Uyau yang sangat memukau, Uyau diberi kehormatan untuk tampil kembali pada pembukaan Folklore Performance yang masih dalam rangkaian the 3rd Loja International Festival of Performing Art. 

Pada pembukaan Folklore Performance di Plaza Teatro Bolivar, Uyau membawakan 2 buah lagu tempat ialah, Soul of Borneo dan Lan E Tuyang yang diiringi dengan tarian.

Sama halnya dengan pertunjukan yang sebelumnya, Uyau Moris menampilkan pertunjukan musik yang berlainan dari penampil lainnya sehingga setiap alunan instrumen Sape yang dimainkannya sukses membuat decak takjub dan mengjipnotis penonton.

Seusai mengikuti the 3rd Loja International Festival of Performing Art yang diselenggarakan di Loja, Ekuador pada tanggal 16-19 November 2018,  Uyau Moris juga melaksanakan rangkaian kegiatan atas kerjasama KBRI dengan beberapa pihak di kota Quito.  

Pada pertunjukan pertamanya di Quito, Uyau Moris tampil menawan di hadapan mahasiswa dan akademisi Pontificia Universidad Catolica del Ecuador (PUCE) yang sangat bergairah menantikan permainan Sape dari Uyau Moris. 

Musisi muda asal suku Dayak Kenyah yang juga mahasiswa program Master di ISI Yogya Alunan Sape Uyau Moris dari Suku Dayak Kenyah Hipnotis Penonton Ekuador
Apresiasi para penonton untuk musisi muda asal suku Dayak Kenyah yang juga mahasiswa program Master di ISI Yogya, Uyau Moris ketika tampil di Loja dan Quito, Ekuador pada 16-23 November 2018 (KalderaNews/KBRI Quito)
Uyau Moris membawakan beberapa lagu kawasan yang menjadi andalannya yang sangat dirasakan oleh kurang lebih 120 orang penonton di Auditorio de la Facultad Ciencias de la Educación. Selain memainkan alat musik Sape dalam setiap lagu yang dibawakan, Uyau Moris juga memainkan alat musik tradisional Ekuador yakni Quena yang ialah alat musik tiup mirip suling yang didapat Uyau dari seniman Ekuador ketika mereka berada dalam satu bazar seni di Paris.

Tidak cuma hingga di situ, daya tarik alat musik Sape yang dimainkan Uyau Moris juga sangat ditunggu di salah satu teater yang cukup popular di Ekuador yakni Teatro Nacional Sucre. Uyau Moris berkesempatan untuk tampil di hadapan kurang lebih 150 penonton yang berasal dari aneka macam kalangan baik dari seniman, penduduk umum, pemerintahan dan usahawan di Ekuador. 

Penampilan Uyau Moris yang disokong dengan penataan cahaya dan akustik yang sungguh apik memperkuat suasana yang ingin disampaikan dari setiap lagu yang memiliki dongeng dan turut larut dicicipi serta menerima standing ovation dari semua penonton yang datang.

Kehadiran Uyau Moris di banyak sekali peluang bersama KBRI Quito ialah sebuah upaya untuk terus menerus memperkenalkan Indonesia dan memberikan bahwa Indonesia memiliki begitu banyak seni dan budaya yang begitu menawan dan salah satunya dengan alat musik tradisional Sape yang dimainkannya, serta ialah salah satu cara untuk menarik minat turis untuk lebih mengetahui potensi yang dimiliki Indonesia. (JS)


* Jika merasa artikel ini berguna, silakan dishare pada saudara, sobat dan sobat-temanmu.
Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama