JAKARTA, KalderaNews.com - Setelah sukses memboyong 16 institusi pendidikan tinggi Belanda untuk bertemu penduduk Surabaya pada 6 November 2018 lalu, total 27 institusi pendidikan tinggi Belanda menetapkan untuk tidak melalui rangkaian ekspo pendidikan Dutch Placement Day (DPD) dan European Higher Education Fair (EHEF) di Jakarta.
Alasan banyaknya institusi pendidikan tinggi Belanda yang berpartisipasi pada program DPD di Jakarta sebab mereka menyaksikan besarnya potensi masyarakat baik dari sisi minat maupun kesanggupan untuk sekolah di luar negeri.
Koordinator Promosi Pendidikan Nuffic Neso Indonesia, Inty Dienasari mengatakan bersemangat penduduk Jakarta terhadap informasi pendidikan di mancanegara terutama di Belanda dapat terlihat dari jumlah pendaftar yang tercatat mencapai sebanyak 1,500 yang berisikan pelajar/lulusan Sekolah Menengan Atas, mahasiswa perguruan tinggi, karyawan, orang bau tanah murid, maupun praktisi akademis.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, DPD 2018 dilengkapi dengan PhD Recruitment yang diselenggarakan Nuffic Neso Indonesia bekerja sama dengan Academic Transfer. Academic Transfer yaitu lembaga yang menginformasikan lowongan untuk berkarir dalam penelitian dan pendidikan tinggi di Belanda.
Sesi PhD Recruitment menawarkan potensi bagi para peneliti yang terpesona mengambil gelar PhD di Belanda untuk tatap paras dan berdiskusi langsung dengan para professor yang dapat menjadi pembimbing observasi.
"Kesempatan ini dibutuhkan dapat memfasilitasi calon PhD untuk mendapatkan Letter of Admission (LoA) dari pihak universitas Belanda yang nantinya akan membantu proses aplikasi beasiswa. Lima belas (15) professor dari aneka macam disiplin ilmu hadir di DPD Jakarta," tegasnya di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat, 11 November 2018.
Di segi lain, sektor pendidikan tinggi Belanda memang menyediakan lingkungan mencar ilmu yang sangat berorientasi internasional sehingga menarik perhatian penduduk di Jakarta.
“Kami senang menyambut siswa dari semua budaya dan agama. Anda akan bergabung dengan komunitas staf dan mahasiswa yang dinamis dan beragam. Orientasi internasional yang berpengaruh dari ekonomi dan penduduk Belanda menerangkan mengapa Belanda yaitu negara pertama di benua Eropa yang memberikan acara studi berbahasa Inggris dan gelar yang diakui dunia,” tegas Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl.
Ia menambahkan pendidikan tinggi di Belanda mempunyai kualitas tinggi dan telah berhasil mempertahankan reputasi di tingkat dunia. Sembilan universitas riset Belanda berada di 200 besar the World University rankings dan Belanda menduduki peringkat 4 terbaik dalam kualitas pendidikan secara lazim.
Sungguh ialah pencapaian yang besar bagi sebuah negara kecil. Tak perlu repot mempersiapkan berguru Bahasa Belanda secara khusus untuk studi di Belanda, karena telah ditawarkan lebih dari 2,100 acara studi internasional yang pengajaran sepenuhnya dilaksanakan dalam bahasa Inggris.
"Calon mahasiswa hanya perlu memenuhi kemampuan Bahasa Inggris yang dibuktikan dengan cobaan IELTS atau TOEFL. Lebih dari 90% masyarakat Belanda pun mampu berbahasa Inggris sehingga para pelajar tidak kesulitan dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.
Kualitas pendidikan di Belanda telah merata dan diakui dunia. Hal ini terbukti dengan lebih dari 112,000 mahasiswa internasional menempuh salah satu dari 2,100 acara studi internasional yang tersedia di Belanda pada tahun akademik 2017-18. Sebanyak 164 negara yang berlawanan tercerminkan dalam angka keseluruhan mahasiswa yang dikala ini menempuh pendidikan di institusi pendidikan tinggi Belanda. (JS)
SIMAK VIDEO
Semarak Dutch Placement Day (DPD) 2018
(Dalam Proses Editing)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sobat dan sobat-temanmu. Sumber https://www.kalderanews.com/