Para mahasiswa Papua di acara Natal 2018 dan Meet and Greet with the Papuan Students di Everett (KalderaNews/KJRI San Fransisco) |
Rangkaian acara perayaan Natal 2018 dimulai dengan aktivitas ibadah keagamaan di hari pertama dan dilanjutkan dengan sesi loka karya (Meet and Greet with the Papuan Students) di hari ke-dua dan membicarakan topik “Pengembangan Pendidikan dan Penyediaan Lapangan Pekerjaan di Provinsi Papua”.
Perayaan Natal pada tanggal 23 Desember di Everett Community Church of God, negara bagian Washington, berjalan meriah, diawali dengan ibadah keagamaan serta khotbah Natal oleh Pendeta Aseri Kunnawave dari Fiji. Selanjutnya acara diramaikan dengan menyanyikan serangkaian lagu persembahan dan tarian bersama.
Perwakilan dari Pemerintah Provinsi Papua, Laus D.C Rumayom, atas nama Gubernur Provinsi Papua yang berhalangan hadir, menyampaikan apresiasi atas peluncuran organisasi IMAPA USA dan dibutuhkan organisasi dapat menjadi sarana untuk meningkatkan tugas mahasiswa Indonesia asal Papua di AS untuk mampu menjadi agent of change agar dapat membangun provinsi Papua lebih baik lagi di era mendatang.
Konsul Penerangan, Sosial dan Budaya KJRI San Francisco, Riena Dwi Astuty, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Natal selaku momen berharga untuk menyebarkan kebahagiaan dan membuatkan kedamaian dimana pun, terlebih dengan keberagaman bangsa Indonesia, dibutuhkan perilaku saling mengasihi, mempertahankan, mendukung dan menghormati untuk terus mempertahankan persatuan NKRI.
Sementara itu, pada sesi lokakarya di hari kedua, Konsul Penerangan, Sosial dan Budaya KJRI San Francisco memaparkan kunci sukses menuntut ilmu di mancanegara serta berbagai potensi kerja yang dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa dengan semakin pesatnya pembangunan infrastruktur di provinsi Papua dan perkembangan teknologi saat ini.
Ia menegaskan mahasiswa dapat mempergunakan industri teknologi dan perusahaan start-up yang sedang meningkat pesat di Indonesia untuk dapat memajukan perekonomian dan kesejahteraan penduduk .
Selanjutnya, Laus D.C Rumayom, S.Sos, M.Si sebagai perwakilan dari Pemerintah Provinsi Papua, memberikan paparan mengenai Dinamika Pembangunan Papua. Ia mengajak Mahasiswa Papua untuk bangkit dan menjadi agen perubahan dimana Mahasiswa dituntut untuk membuatkan ajaran strategis demi menghadapi tantangan pergantian ekonomi global dan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Pada sesi tanya jawab, mahasiswa aktif mengajukan pertanyaan seputar persoalan pendidikan, dan potensi lapangan pekerjaan yang mampu digarap mahasiswa asal Papua di Indonesia setelah mereka menyelesaikan studinya. Mereka berharap santunan dari perwakilan pemerintah RI di AS untuk mampu menjadi jembatan melalui tunjangan info perihal peluang magang di perusahaan-perusahaan start-up di Indonesia dan kemungkinan kesempatankerjasama dengan perusahaan teknologi di AS.
Ketua IMAPA AS, Michael Anis Labene menegaskan dengan kemajuan perjuangan ekonomi berbasis teknologi yang kian meningkat di Indonesia, mahasiswa Papua mesti mencar ilmu mengenai kesempatanini. Selain itu, program pemerintah saat ini telah banyak menolong membuka jalan masuk konektivitas di Papua, dan hal ini ialah ketika yang tepat bagi generasi millenial Papua untuk masuk dan memanfaatkan kesempatan yang telah tersedia untuk membangun provinsi Papua dan wilayah-kawasan lain di Indonesia. (JS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, teman dan teman-temanmu. Sumber https://www.kalderanews.com/