Lika-Liku Pembiasaan Samiaji Alief Kayadi Saat Studi Di Radboud University

Samiaji Alief Kayadi asal Indonesia (kacamata hitam) bersama dengan sahabat-teman kuliahnya di Radboud University (KalderaNews/Dok. Pribadi)
JAKARTA, KalderaNews.com - Program Master Information Science di Radboud University memperlihatkan keutamaan tersendiri bagi para pelajar internasional, tak terkecuali bagi Samiaji Alief Kayadi asal Indonesia ini. Ia menemukan program ini begitu istimewa karena kajian studinya mengkombinasikan computer science dengan manajemen.

Tak cuma itu saja, era studinya yang singkat, biaya yang terjangkau dan adanya beberapa course entrepreneurship dan manajemen yang mirip dunia aktual mendatangkan daya tarik tersendiri baginya. Dan apalagi, Radboud University memikat dirinya sebab eksistensi beberapa program beasiswa yang menarik.

"Radboud menawarkan beasiswa untuk Program Master Information Science ini selama satu tahun tanpa ikatan. Program yang disediakan ini cukup menarik dan ada kemungkinan untuk mencari kerja di Belanda sehabis mendapatkan diploma," aku Awardee Orange Tulip Scholarship (OTS) pada KalderaNews. (Inilah Keunggulan Riset di Radboud University
Cara Jitu Memilih Universitas Terbaik di Luar Negeri
Daya Pikat Kuliah Science di "Dapur" Peraih Nobel Fisika 2010
Kisah "Cinta Mati" Indri Hapsari Putri pada Radboud University

Kendati mempesona, pada awal masa studinya di Radboud University beliau mengaku harus berjuang keras untuk penyesuaian dan mengikuti keadaan. Ia menemukan jikalau penyesuaian studi di Belanda itu cukup sukar. Selain alasannya perbedaan bahasa, cara belajar baik di kelas dan di luar kelas cukup berlawanan dengan ketika di Indonesia sehingga butuh banyak pembiasaan untuk dapat mengikuti cara mencar ilmu di Belanda.

Baginya, budaya belajar di Belanda berbeda dengan budaya belajar di Indonesia. Orang Belanda sangat teratur, efektif dan efisien dikala berguru dan melakukan pekerjaan , namun mereka selalu mampu menyempatkan diri untuk bergembira dan istirahat. Ini yang kudu diteladani.

"Dikarenakan bahasa Inggris bukan bahasa ibu kita, perlu perjuangan lebih untuk andal dalam penulisan secara akademis. Apalagi, Radboud ini ialah Research University, dimana cara penulisan yang akademis sangat penting. Tidak jarang hasil essay atau exam kurang membuat puas dikarenakan dosen kurang memahami apa yang kita tuliskan," aku mahasiswa yang sehari-harinya akrab dipanggil Sami atau Sem ini.

Kendati demikian, alasannya orang Belanda itu intinya sangat terbuka dengan kritik dan diskusi makanya diskusi dengan dosen secara eksklusif maupun via email kemungkinan besar akan direspon dengan baik. Apalagi, manakala topik atau teori yang dibahas selalu dikaitkan dengan isu yang berkembang sehingga selalu relevan, dosen pun akan bergairah.

Selain mutu para dosennya, suasana berguru di kelas juga sungguh berlawanan. Mahasiswa lazimnya mesti telah membaca materi sebelum kelas dimulai sehingga dikala di dalam kelas banyak berdiskusi.

"Cara berkomunikasi dengan dosen juga lebih fleksible alasannya adalah mereka terbuka dengan segala kritik dan masukan untuk suatu topik," tegas Sem yang sekarang fokus dengan tema Supporting Lean Transformation with IT untuk penelitiannya.

Ia menerangkan penelitannya itu akan meliputi ilmu yang diajarkan di Information Science, mengombinasikan ilmu manajemen dengan IT. (Yuk, Daftar dan Ikuti Seminar Online Gratis dari Radboud University)

Orientation Days di Radboud University (KalderaNews/Radboud University)
Berkisah perihal pengalaman hidup di Belanda, ia menemukan sesuatu yang jauh berlainan dengan apa yang ada di Indonesia. Ada budaya gres dan cara belajar baru yang membuka perspektif. Kendati demikian, beliau memperoleh tidak semua budaya dan perspektif yang didapatkan di Belanda ini akan cocok jika diterapkan di Indonesia.

"Tapi aku akan mencoba menerapkan ilmu yang aku dapatkan selama pengalaman hidup dan studi saya di Belanda dalam keseharian dan karir saya kalau nantinya saya kembali ke Indonesia," tandasnya.

Ia pun lantas berpesan pada para mahasiswa Indonesia yang ingin berguru di Radboud University bahwa tidak mudah untuk mengikuti budaya dan cara Belajar di Belanda, namun dengan niat, perjuangan dan penyesuaian dirinya percaya mahasiswa Indonesia mampu melakukannya.

"Saya juga yakin banyak nilai kasatmata yang bisa dipelajari dari cara hidup dan studi di Belanda yang mampu berguna untuk perkembangan pribadi dan sumber daya insan di Indonesia," tandasnya.

Nah, bagi para pelajar dan mahasiswa yang ingin kuliah di Radboud University, dia menyarankan untuk selalu update berita perkuliahan di situs web resmi universitas, tergolong tanggal batas waktu submit aplikasi karena tanggal tersebut akan mempengaruhi lamanya waktu yang diperlukan untuk antisipasi manajemen seperti tes IELTS, tes GMAT, pengajuan aplikasi beasiswa dan sebagainya.

So, untuk mengenal lebih jauh wacana Radboud University, ikuti webinar gratis dari Radboud University yang akan dilangsungkan pada Rabu, 26 September 2018 mendatang, Pukul 19:30-21:00 WIB. Saat Webinar nanti akan dibahas acara studi yang disediakan oleh Faculty of Science mulai (Medical) Biology, Chemistry, Physics & Astronomy, Mathematics, Computing Science, Molecular Life Sciences dan Science.

Jangan lewatkan peluang emas ini. Kamu cukup melakukan daftar online gratis dengan mengisi formulir yang sudah tersedia dengan KLIK: Seminar Online Gratis Radboud University. Simpan email konfirmasi sehabis kau melakukan pendaftaran dan pada ketika agenda Webinar yang sudah ditentukan, gunakan lah susukan URL yang tertera di email konfirmasi kamu tersebut. (JS)


* Jika merasa artikel ini berguna, silakan dishare pada saudara, sahabat dan sahabat-temanmu.
Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama