YOGYAKARTA, KalderaNews.com - Magister dan Doktor Studi Kebijakan (Konsentrasi Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan) Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada mendatangkan Chairul Tanjung sebagaiChairman CT Corporation di program Executive Lecture Series UGM 2018 yang perdana di University Club Hotel, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat, 30 November 2018.
Kuliah biasa dengan sub-tema "Dari 'Anak Singkong' ke Pemimpin Inovatif" ini merupakan bab dari tema biasa “Kepemimpinan dan Inovasi di Era Disrupsi”. Kuliah biasa dengan tema ini berangkat dari respon atas bergesernya versi kepemimpinan akhir adanya kemajuan teknologi isu dan digital yang menciptakan semua aspek terdisrupsi (Disruption Era).
Dalam disrupsi, kepemimpinan tidak lagi didefinisikan secara top-down tetapi lebih kepada bottom-up. Sehingga, mendefinisikan pemimpin tidak lagi cukup berbicara tentang batas-batas, aturan, dan cara-cara memimpin berdasarkan buku teks, tetapi juga mesti mencar ilmu dari pengalaman mudah.
Disrupsi di bidang kepemimpinan telah menenteng ke beberapa perubahan. Pertama, keperluan akan kompetensi SDM, Kedua, keperluan pemimpin yang mempunyai karakter Leadpreneurship sebagai perpaduan antara konsep leader dengan entrepreneurship. Ketiga, mengorganisir faktor disrupsi dari perspektif sosio kultural.
"Harus diakui bahwa disrupsi menjinjing pergantian pada acuan interaksi sehingga masyarakat mempunyai ruang yang sungguh besar untuk erat dengan pemimpin," tandas Kepala Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM, Dr.soc.pol. Agus Heruanto Hadna, M.Si.
Kuliah umum dihadiri sekitar 400 orang dari banyak sekali lintas ilmu dengan bermacam-macam profesi yang tiba dari seluruh Indonesia. Mereka datang dari pemerintah sentra, daerah, pemimpin universitas, komunitas, dan mahasiswa dari aneka macam lintas disiplin keilmuwan.
Pemilihan Chairul Tanjung selaku narasumber bukan tanpa argumentasi. Melalui perusahaannya, Chairul Tanjung merepresentasikan sikap-sikap tekun, pekerja keras, inovatif, dan kewirausahaan yang berpengaruh.
Sisi inovatifnya diperlihatkan saat dirinya bisa memperlihatkan acara-program TV yang serupa sekali baru di Indonesia bahkan di luar negeri. Sikap kewirausahaannya yang berpengaruh diperlihatkan melalui visinya.
Sebagai acuan, Chairul Tanjung mempunyai visi Indonesia selaku 5 besar kekuatan ekonomi dunia, mempunyai pemasukan per kapita USD 18.000, masuk ke dalam 10 besar tujuan wisata dunia, mandiri secara energi, dan minimal 30 perusahaan asal Indonesia mampu masuk kedalam fortune 500.
Seri-seri kuliah biasa selanjutnya dikabarkan akan mendatangkan narasumber-narasumber yang memiliki reputasi di bidang kepemimpinan, antara lain Alim Markus (Presiden Direktur Maspion Grup) pada tanggal 4 Desember 2018, Handry Satriago (CEO General Electric Indonesia) pada tanggal 14 Desember 2018, dan Armand Hartono (Vice President Director BCA) pada tanggal 18 Desember 2018. (JS)
* Jika merasa postingan ini berguna, silakan dishare pada saudara, sobat dan teman-temanmu.