Foto-Foto Kekhidmatan Seminar Kebangsaan Bpk Penabur Jakarta

Foto-foto: KalderaNews/Dyo W

JAKARTA, KalderaNews.com - BPK PENABUR Jakarta berhasil mengadakan Seminar Kebangsaan di SPK PENABUR Kelapa Gading, Jl. Boulevard Bukit Gading Raya, Blok A5-A8, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara  Sabtu, 11 Agustus 2018.

Kegiatan dengan tema #SayaMerahPutih diikuti 700 akseptor asuh yang berasal dari 19 sekolah jenjang SLTAK PENABUR Jakarta. Acara ini turut pula didatangi sejumlah akil balig cukup akal dari GKI (Gereja Kristen Indonesia), guru serta alumni PENABUR. Seperti apakah keseruan dan kekhidmatan program ini? Berikut ini liputan KalderaNews yang dihimpun dalam serial foto-foto secara kronologis. (Teks dan Foto: KalderaNews/Dyo W)



BACA JUGA:
Ini Bukti Putra-putri SLTAK PENABUR Jakarta Cinta Tanah Air


Foto-foto: KalderaNews/Dyo W
"Jangan jadi Youtubers, namun jadilah Social Media Influencer," kata Youtubers Edho Zell di Seminar Kebangsaan #SayaMerahPutih BPK PENABUR Jakarta itu.

Seminar kebangsaan ini merupakan kegiatan dari BPK PENABUR Jakarta untuk menyambut perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73. Acara dengan tema "#SayaMerahPutih" berjalan khidmat di Aula SPK PENABUR Kelapa Gading, Jakarta Utara. Acara ini dibuka dengan tampilan grup band sekolah dengan vokalis jebolan The Voice Kids Indonesia adalah Gloria Sayta.

Foto-foto: KalderaNews/Dyo W
Gloria Satya yang merupakan 12 besar The Voice Kids Indonesia membawakan lagu berjudul "Indonesia Pusaka" yang ialah lagu nasional ciptaan Ismail Marzuki dengan merdu dan khidmat.

Foto-foto: KalderaNews/Dyo W
Setelah itu dilanjutkan dengan performa baris-berbaris dari salah satu Paskibraka Nasional 2017, Audrey. Ia merupakan siswa SLTA Kelas XII dari SMAK PENABUR Gading Serpong. Ia menceritakan perjalanannya terpilih selaku wakil paskibraka satu-satunya dari tempat Banten menuju istana kepresidenan.

Di sela-sela program juga ada performa dari ekskur anak SMAK dan SLTP BPK PENABUR berupa tarian yang berasal dari kawasan-daerah yang ada di Indonesia dengan baik dan indah.


Foto-foto: KalderaNews/Dyo W
Acara dilanjutkan dengan bincang-bincang bersama para alumni dari BPK PENABUR. Untuk narasumber pertama ialah Anggi Arysa S. Putri selaku salah satu pilot wanita Indonesia yang ialah alumni BPK PENABUR Gading Serpong. Ia menuturkan argumentasi mengapa menentukan profesi sebagai pilot sebab dunia penerbangan ialah bidang yang paling dia kuasai dan dia sendiri memiliki keluarga dengan background yang sama. "If Boys can do it, Girls have do it better" merupakan pesan untuk wanita yang ingin menjadi pilot, di samping juga mesti mulai berguru melalui simulator kata Anggi.

Foto-foto: KalderaNews/Dyo W
Setelah itu acara dilanjutkan dengan pemanggilan oleh MC untuk narasumber kedua. Anton R. Castilani yaitu seorang purnawirawan dari Kedokteran Kepolisian Direktur Eksekutif DVI Nasional Indonesia. Ia bertugas selaku tim dokter forensik dan dosen Fakultas Kedokteran UKRIDA. Anton mempunyai pengalaman dalam mengatasi masalah kecelakaan Sukhoi tahun 2012 di Gunung Salak, Jawa Barat. Anton menyampaikan kepada tim KalderaNews bahwa acara ini merupakan salah satu bentuk dari tanggungjawab kita selaku warga negara yang mesti mengembangkan bangsa Indonesia tanpa mengenal suku, ras, agama dan yang lain.

Foto-foto: KalderaNews/Dyo W
Narasumber selanjutnya Jane Caroline yang ialah penemu alat bantu warna untuk para disabilitas penglihatan disebut "Sound of Color". Seperti namanya, alat tersebut membantu para kaum disabilitas untuk mengetahui warna dari sebuah benda dengan pinjaman bunyi yang dikeluarkan. Alat tersebut dapat mendeteksi warna dengan menscan benda dan mengeluarkan suara dengan isyarat warna RGB atau warna dasar. Pada peluang tersebut, Jane menyampaikan sudah melaksanakan penelitan sejak tahun 2017 dan menghasilkan prototype yang kini diketahui dengan nama "Sound of Color". Penelitian ini terus dikembangan oleh Jane biar lebih baik lagi dan gampang digunakan oleh kaum disabilitas nantinya.

Foto-foto: KalderaNews/Dyo W
Narasumber terakhir yang dinantikan oleh banyak penerima yakni Edho Zell yang merupakan youtubers yang pernah menjadi guru ekstrakulikuler dance di SMAK 3 PENABUR. Ia menuturkan jikalau beliau memulai Youtube dari 2009 karena background awalnya selaku MC di banyak program dan Youtube digunakan untuk mengumpulkan portfolio MCnya tersebut. Youtubers ini mengembangkan cara membuat konten video menarik dengan empat langkah creative thinking. Creative thingking tersebut yakni musim apa yang sedang terjadi dikala ini, apa pendapat kita terhadap yang sedang trending, point of view kita sebagai apa, dan terakhir outputnya sebagai video.

Foto-foto: KalderaNews/Dyo W
Dia menyampaikan untuk mencari tema konten apa yang cocok maka pilih lah hobi yang digemari, alasannya bila membuat konten dengan menghendaki duit mampu ditentukan akan berhenti di tahun pertama balasan pemasukan yang sedikit dan rugi waktu. Dia mempunyai pandangan dengan kecepatan perubahan dunia yang serba instan ini kita mesti berfikir bagaimana dapat tetap bertahan dari apa yang kita raih, alasannya adalah untuk menjadi di atas itu lebih mudah daripada mempertahankan yang telah ada.

Dalam memanage fans, beliau mempunyai pandangan fans itu ialah family atau seorang sobat. Saat menutup sesi, ai berpesan biar jangan jadi seorang Youtubers alasannya adalah youtube cuma media yang belum pasti masih sustain ke depannya, tapi jadilah seorang Social Media Influencer. Karena seorang Social Media Influencer akan memberikan impact kepada viewersnya yang memiliki passion atau hobi yang serupa dengannya. Tips untuk memulai menjadi Social Media Influencer dari Edho Zell adalah mulai dengan apapun yang ada di tangan kalian.

Foto-foto: KalderaNews/Dyo W
Acara ini ditutup dengan pembacaan deklarasi Kebangsaan yang diucapkan seluruh penerima yang datang dalam seminar ini. (DW)

* Jika merasa artikel ini berguna, silakan dishare pada saudara, sobat dan teman-temanmu.
Sumber https://www.kalderanews.com/

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama